Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
David Lynch (dok. Hideout Films/David Lynch: The Art of Life)
David Lynch (dok. Hideout Films/David Lynch: The Art of Life)

Intinya sih...

  • The Name Above the Title–Frank Capra

  • The Metamorphosis–Franz Kafka

  • Crime and Punishment–Fyodor Dostoevsky

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

David Lynch bukan hanya seorang sutradara dengan gaya khas yang penuh keanehan dan misteri. Ia juga seorang seniman yang selalu mencari inspirasi dari berbagai sumber. Tak heran jika daftar buku rekomendasinya mencerminkan minatnya pada tema-tema yang gelap, absurd, dan penuh eksplorasi psikologis.

Buku-buku yang direkomendasikan Lynch bukan hanya sekadar bacaan santai, tetapi juga karya yang memicu pemikiran dan memperluas cara pandang terhadap dunia. Beberapa di antaranya bahkan memiliki nuansa surreal dan mendalam, sesuatu yang sangat dekat dengan film-filmnya. Jika kamu tertarik dengan cara Lynch melihat dunia dan ingin memahami lebih dalam inspirasi di balik estetika uniknya, lima buku favorit David Lynch berikut ini bisa menjadi referensi yang menarik.

1. The Name Above the Title–Frank Capra 

buku The Name Above the Title (goodreads.com)

David Lynch sangat mengagumi Frank Capra dan memoar ini memberikan wawasan menarik tentang dunia perfilman di era keemasan Hollywood. Buku ini adalah kisah perjalanan pribadi Capra dari seorang imigran miskin hingga menjadi salah satu sutradara paling berpengaruh dalam sejarah film. Buku ini dipenuhi pengalaman yang membentuk kariernya di industri film.

Capra adalah sosok yang mampu menciptakan kisah yang menyentuh banyak orang, terlepas dari berbagai rintangan yang ia hadapi. Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang tertarik dengan dunia perfilman atau sekadar ingin memahami bagaimana seorang seniman dapat tetap bertahan dan berkembang di industri yang penuh tantangan.

2. The Metamorphosis–Franz Kafka

buku The Metamorphosis (kafka-online.info)

Hal surreal dalam karya Lynch sering kali dibandingkan dengan dunia yang diciptakan oleh Franz Kafka, dan The Metamorphosis adalah salah satu contoh terbaiknya. Novel mengisahkan Gregor Samsa, pria yang terbangun suatu pagi dalam wujud seekor serangga raksasa. Transformasi aneh ini merupakan simbol dari keterasingan, identitas yang tergerus, serta kehidupan menekan manusia.

Buku ini menggambarkan realitas yang ganjil dan tidak nyaman, sesuatu yang sangat dekat dengan estetika Lynch. Sama seperti film-film Lynch yang sering kali membawa penonton ke dalam dunia yang tak terduga. The Metamorphosis mengajak pembacanya untuk menghadapi keanehan eksistensi manusia.

3. Crime and Punishment–Fyodor Dostoevsky 

buku Crime and Punishment (goodreads.com)

Dunia Lynch selalu dipenuhi karakter kompleks dan penuh dilema moral, sesuatu yang juga menjadi inti dari Crime and Punishment. Novel klasik ini mengisahkan Raskolnikov, mahasiswa yang membunuh seorang rentenir demi membuktikan teorinya tentang kekuasaan dan moralitas. Namun, setelah melakukan kejahatan itu, ia dihantui rasa bersalah yang perlahan menghancurkan dirinya dari dalam. 

Lynch sangat tertarik dengan eksplorasi psikologis karakter yang berada di batas kewarasan, karya Dostoevsky ini menawarkan kedalaman yang sama. Crime and Punishment adalah studi tentang jiwa manusia yang terdiri dari kesalahan, penyesalan, dan pencarian makna di tengah rasa bersalah yang menyesakkan

4. The Art Spirit–Robert Henri

buku The Art Spirit (roberthenrimuseum.org)

Sebagai seorang seniman multidisiplin, Lynch tidak hanya berkecimpung dalam dunia film, tetapi juga melukis, menggambar, dan menciptakan musik. Tidak heran jika ia menyukai The Art Spirit, buku yang berisi kumpulan esai, surat, dan kuliah dari seniman Robert Henri. Buku ini adalah refleksi tentang bagaimana seseorang dapat menjalani kehidupan yang kreatif dan autentik.

Bagi Lynch, seni bukan hanya soal hasil akhir, tetapi juga tentang proses dan pengalaman dalam menciptakannya. Henri menekankan pentingnya keunikan dalam berkarya dan bagaimana seorang seniman harus menggali inspirasi dari kehidupan sehari-hari. Jika kamu sedang mencari motivasi, buku ini bisa menjadi sumber inspirasi yang luar biasa.

5. The Face in the Lens–Robert Flynn Johson

buku The Face in the Lens (goodreads.com)

Ketertarikan Lynch terhadap misteri dan hal-hal yang tidak terduga membuatnya menyukai buku ini. The Face in the Lens adalah kumpulan foto-foto anonim yang penuh dengan keanehan dan keunikan, seolah menyimpan cerita tersembunyi di balik setiap gambar. Buku ini menampilkan fotografi sebagai seni yang mampu menangkap sesuatu yang tidak bisa dijelaskan kata-kata.

Foto-foto dalam buku ini terasa seperti cuplikan dari dunia lain karena tidak sepenuhnya nyata, tetapi juga tidak sepenuhnya imajinasi. Ini sejalan dengan cara Lynch menciptakan atmosfer dalam film-filmnya, yang selalu membuat penonton merasa seolah sedang mengintip ke dalam realitas yang samar. 

Membaca buku favorit David Lynch bisa menjadi pengalaman yang membuka wawasan, terutama bagi mereka yang menyukai seni dengan nuansa misterius dan mendalam. Nah, dari kelima buku ini, mana yang paling menarik perhatianmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team