Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Taylor Swift
potret Taylor Swift (instagram.com/taylorswift)

Intinya sih...

  • The Kennedy Women — Laurence Leamer: Kisah sisterhood dan cinta awal Ethel dan Robert Kennedy yang menginspirasi lagu "Starlight" di album Red.

  • Rebecca — Daphne Du Maurier: Inspirasi lagu "tolerate it" di album Evermore, tentang perasaan tidak sepenuhnya dicintai.

  • Furious Love — Sam Kashner & Nancy Schoenberger: Kisah hubungan intens Elizabeth Taylor dan Richard Burton yang mempengaruhi lagu-lagu Swift.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik lagu-lagunya yang puitis dan penuh emosi, Taylor Swift ternyata punya daftar buku favorit yang sangat beragam. Mulai dari biografi keluarga politik terkenal, kisah cinta klasik Hollywood, sampai novel-novel yang mengeksplorasi identitas diri. Bacaan-bacaan ini memberi gambaran tentang hal-hal yang menginspirasi Swift dalam menulis.

Setiap buku favorit Taylor Swift dalam daftar ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Jika kamu ingin melihat dunia melalui kacamata Taylor Swift, membaca buku-buku ini bisa jadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus membuka wawasan. Siap menemukan sisi lain dari inspirasi sang superstar?

1. The Kennedy Women–Laurence Leamer

buku The Kennedy Women (harpercollins.com)

Taylor Swift pernah mengaku menyelesaikan biografi setebal 900 halaman ini dengan cepat karena begitu terpesona. The Kennedy Women menggali kisah para perempuan dalam keluarga Kennedy. Mulai dari kebahagiaan, tekanan publik, hingga perjuangan mereka mempertahankan martabat di balik panggung politik Amerika.

Buku ini menampilkan bagaimana sisterhood menjadi kekuatan yang membuat mereka tetap tegar, meski hidup di bawah sorotan kamera yang tak pernah padam. Yang membuat Swift semakin jatuh cinta adalah kisah cinta awal Ethel dan Robert Kennedy yang terasa seperti cuplikan film romantis.

Nuansa jatuh cinta pertama yang penuh kegembiraan dan harapan sangat beresonansi dengan Swift, bahkan menginspirasi lagu “Starlight” di album Red. Melalui lirik-liriknya, ia menangkap imajinasi tentang cinta yang muda, liar, dan dipenuhi kemungkinan.

2. Rebecca–Daphne Du Maurier

buku Rebecca (britannica.com)

Novel gotik klasik ini menjadi inspirasi langsung bagi lagu “tolerate it” di album Evermore. Rebecca mengikuti kisah seorang perempuan muda yang menikah dengan duda kaya, namun terjebak hidup dalam bayang-bayang mendiang istrinya. Perasaan berusaha keras untuk dicintai, tetapi hanya ditoleransi, menjadi inti dari konflik emosional yang kelam dan menghantui.

Swift mengatakan bahwa ia membaca buku ini selama masa karantina dan tak bisa berhenti memikirkan betapa menyakitkannya posisi sang tokoh utama. Perasaan mencintai seseorang yang tidak sepenuhnya hadir adalah tema yang pernah ia alami, dan ia menuangkannya dalam lagu yang penuh rasa frustrasi dan kepedihan.

3. Furious Love–Sam Kashner & Nancy Schoenberger

buku Furious Love (harpercollins.com)

Buku ini menyelami hubungan penuh gejolak antara dua ikon Hollywood, yakni Elizabeth Taylor dan Richard Burton. Kisah mereka terkenal penuh drama seperti jatuh cinta, menikah, bercerai, lalu jatuh cinta lagi. Hubungan intens dan glamor ini menjadi gambaran betapa rumitnya cinta ketika dua pribadi besar saling bertabrakan di tengah sorotan publik.

Swift yang kerap terinspirasi oleh figur-figur perempuan klasik Hollywood menemukan daya tarik besar pada perjalanan cinta mereka. Bahkan lirik “Burton to this Taylor” dalam lagunya adalah referensi langsung. Melalui Furious Love, kita bisa memahami bagaimana Swift melihat romansa penuh energi, penuh luka, dan kadang-kadang terlalu besar untuk dunia nyata.

4. The Hunger Games–Suzanne Collins

buku The Hunger Games (Goodreads.com)

Swift mencintai seri ini bukan hanya karena aksi dan dunia distopianya, tetapi juga karena keteguhan Katniss Everdeen menghadapi penindasan. Kisah perjuangan Katniss, yang dipaksa bertarung demi bertahan hidup, menggambarkan kekuatan perempuan muda yang berani menolak tunduk pada sistem yang tidak adil.

Ia pernah berkata bahwa ia tenggelam sepenuhnya dalam dunia yang diciptakan Collins, hingga membayangkan apakah dirinya bisa bertahan jika berada dalam posisi Katniss. Ketertarikan ini bahkan membuat Swift menyumbang beberapa lagu untuk film adaptasinya. Seri buku ini adalah salah satu bacaan yang bukan hanya Swift sukai, tapi juga ia rayakan melalui musik.

5. Stargirl–Jerry Spinelli

buku Stargirl (goodreads.com)

Novel ini berkisah tentang seorang gadis yang dianggap aneh oleh teman-temannya karena ia selalu tampil dan bersikap berbeda. Namun justru karena keberaniannya menjadi diri sendiri, ia menginspirasi orang lain untuk lebih jujur pada identitas mereka. Stargirl adalah cerita tentang bagaimana satu orang bisa membawa perubahan besar melalui kebaikan sederhana.

Taylor Swift, yang juga tumbuh sebagai seseorang yang berbeda dari teman-teman seusianya, sangat terhubung dengan pesan buku ini. Ia memahami perasaan menjadi “orang asing”, terutama ketika ia pindah sekolah demi mengejar mimpi bermusik. Bagi Swift, Stargirl adalah pengingat bahwa keaslian diri adalah kekuatan terbesar, bahkan ketika dunia belum siap menerimanya.

6. Conversations with Friends–Sally Rooney

buku Conversations with Friends (penguinrandomhouse.com)

Sally Rooney berhasil menggambarkan kehidupan emosional anak muda dengan begitu jujur. Novel ini mengikuti Frances, seorang penulis muda yang terlibat dalam hubungan rumit dengan seorang pria yang sudah menikah. Di tengah kekacauan emosional itu, ia juga harus menghadapi relasi pertemanannya sendiri yang sama kompleksnya.

Swift menyukai bagaimana Rooney menulis karakter-karakter yang tidak sempurna tetapi terasa sangat manusiawi. Mereka membuat keputusan buruk, menyakiti orang lain, dan belajar tumbuh dari kesalahan, seperti perjalanan banyak orang di usia 20-an tahun. Novel ini menangkap perasaan bingung, rapuh, dan penuh pencarian yang juga banyak muncul dalam lagu-lagu Swift. 

Buku-buku favorit Taylor Swift ini menunjukkan betapa luasnya inspirasi yang membentuk karya-karyanya. Jika kamu ingin lebih memahami lapisan-lapisan makna dalam musik Swift, membaca buku-buku ini bisa jadi pengalaman yang membuka banyak sudut pandang baru. Jadi, dari enam buku ini, mana yang paling ingin kamu baca lebih dulu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team