Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250827-WA0034.jpg
Caca Tengker di Indonesia Summit 2025 (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Jakarta, IDN Times - Menurut WHO tahun 2019 ada 301 juta orang alami gangguan kecemasan atau anxiety. Beberapa penyebabnya adalah stres akan tekanan hidup meningkat, perubahan hidup yang cepat dan penggunaan teknologi. Kondisi khawatir berlebih juga menjadi sorotan oleh Caca Tengker. Psikolog sekaligus tokoh publik tersebut menyampaikan, perasaan anxious yang terus menerus bisa menimbulkan kelelahan mental.

“Perasaan anxious yang terus menerus bisa banget bikin kita merasa burnout. Burnout adalah stres yang berkepanjangan, ketika stres itu berlanjut terus menerus, itu bisa jadi burnout,” jelas Caca dalam sesi Indonesia Summit 2025.

Caca sampaikan, dampak jangka panjang dari burnout adalah exhausted atau kelelahan emosional. Kondisi ini akan berpengaruh pada banyak hal, termasuk kegiatan sehari-hari dan produktivitas.

Lebih jauh, terkurasnya energi karena stres yang dialami dalam jangka panjang, rentan menimbulkan gejala depresi.

“Jadi apa pun yang kita rasakan, jangan tunggu kalau sudah tidak ada jalan keluar baru cari pertolongan,” Caca menganjurkan bagi orang yang mengalami burnout untuk dapat segera mendapatkan pertolongan ahli, misalnya psikolog.

Ia menegaskan, support system juga menjadi bagian penting untuk membersamai individu yang tengah mengalami krisis kesehatan mental.

Indonesia Summit 2025, khususnya sesi Visionary Leaders, merupakan sebuah konferensi independen yang diselenggarakan IDN Times untuk dan melibatkan Generasi Millennial dan Gen Z di Tanah Air. Indonesia Summit 2025 mengusung tema "Thriving Beyond Turbulence, Celebrating 80's Years Independence", bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh Nusantara.

Editorial Team