Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lemari pakaian (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi lemari pakaian (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Pernah gak sih waktu buka lemari, isinya penuh sekali sampai-sampai baju yang dicari gak ketemu? Padahal kalau dipikir-pikir, yang sering dipakai itu-itu saja. Nah, di sinilah pentingnya decluttering baju. Selain bikin lemari terasa lega, memilah baju juga bikin kamu lebih mudah mix and match outfit tanpa harus ngubek-ubek lemari setiap pagi.

Masalahnya, banyak orang kesulitan mengikhlaskan bajunya. Alasannya macam-macam, mulai dari “sayang dibuang” sampai “siapa tahu nanti kepakai lagi.” Padahal, kalau terlalu menimbun, lemari justru jadi tempat penuh sesak yang bikin sumpek. Supaya lebih ringan, yuk kita bahas cara efektif memilah baju saat decluttering lemari.

1. Keluarkan semua isi lemari

ilustrasi pakaian (unsplash.com/Junko Nakase)

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mengeluarkan semua isi lemari. Kedengarannya ribet, tapi ini cara paling jitu untuk tahu seberapa banyak baju yang sebenarnya kamu punya. Saat semuanya ditumpuk di kasur atau lantai, kamu bakal kaget sendiri: ternyata ada baju yang bahkan sudah lupa pernah dibeli. Dengan melihat secara keseluruhan, kamu bisa lebih objektif dalam memilih mana yang mau disimpan dan mana yang harus keluar.

Selain itu, dengan metode ini kamu bisa sekalian bersih-bersih lemari. Sapu debu, lap bagian dalam, dan beri pengharum agar lemari terasa fresh sebelum diisi lagi. Jadi, bukan hanya bajunya yang dipilah, tapi rumah untuk baju itu juga jadi lebih nyaman.

2. Gunakan sistem “keep, donate, recycle”

ilustrasi decluttering (pexels.com/RDNE Stock project)

Biar gak bingung, bagi pakaian jadi tiga kategori jelas:

  • Keep: Tetap disimpan

  • Donate/Sell: Disumbangkan atau dijual

  • Recycle/Discard: Dibuang atau didaur ulang.

Dengan begini, proses memilah jadi lebih terarah. Jangan sampai semua baju akhirnya masuk ke kategori “Keep” hanya karena kamu masih bimbang.

Baju layak pakai yang sudah gak pernah dipakai bisa disumbangkan ke orang yang membutuhkan. Kalau masih bagus dan bermerek, bisa juga dijual online sebagai preloved. Sementara itu, baju yang sudah rusak parah lebih baik dipakai ulang sebagai kain lap atau didaur ulang agar tetap bermanfaat. Sistem ini membantu kamu gak asal simpan, tapi juga memberi “kehidupan baru” untuk baju yang gak lagi kamu pakai.

3. Terapkan aturan “1 tahun terakhir”

ilustrasi lemari pakaian (pexels.com/Magda Ehlers)

Sering kali kita menyimpan baju dengan alasan “siapa tahu nanti dipakai.” Padahal, kalau dalam setahun terakhir baju itu gak pernah disentuh, artinya memang sudah gak relevan dengan gaya hidupmu. Aturan sederhana ini bisa jadi filter yang ampuh saat decluttering.

Misalnya, kamu punya baju bekas Lebaran yang sudah dua tahun gak pernah keluar lemari. Kalau memang jarang ada acara yang sesuai, mending lepaskan saja. Lebih baik memberi ruang untuk baju yang benar-benar sering dipakai ketimbang menyimpan barang yang hanya jadi penghuni tetap lemari.

4. Pertimbangkan kualitas dan kenyamanan

ilustrasi mengambil pakaian di lemari (unsplash.com/Becca McHaffie)

Jangan hanya lihat dari jumlah, tapi juga perhatikan kualitas dan kenyamanan baju. Kalau bajunya sudah kusam, ada noda permanen, atau bahannya bikin gerah, mungkin sudah saatnya diikhlaskan. Ingat, baju yang kamu simpan seharusnya bikin percaya diri dan nyaman dipakai, bukan malah bikin risih.

Sebaliknya, kalau ada baju yang masih bagus tapi ukurannya sudah gak pas, pertimbangkan untuk dilepas juga. Menyimpan baju dengan harapan “suatu saat muat lagi” justru bikin lemari penuh tanpa kepastian. Jadi, lebih baik simpan yang benar-benar sesuai dengan kondisi tubuh dan gaya hidupmu saat ini.

5. Susun kembali dengan sistem yang rapi

ilustrasi lemari pakaian (pexels.com/Pixabay)

Setelah memilah, jangan langsung asal masukin baju ke lemari. Manfaatkan momen ini untuk menyusun ulang dengan sistem yang lebih rapi. Misalnya, pisahkan berdasarkan kategori: kaos di satu bagian, kemeja di bagian lain, atau lipat ala metode KonMari agar lebih hemat ruang. Kamu juga bisa pakai box penyimpanan kecil untuk baju tertentu seperti kaos dalam atau kerudung.

Dengan sistem yang rapi, lemari baju bukan hanya lebih lega, tapi kamu juga lebih gampang mencari apa yang dibutuhkan setiap hari. Ditambah, lemari yang rapi bikin mood lebih enak setiap kali dibuka. Rasanya seperti punya wardrobe baru meski sebenarnya hanya baju lama yang ditata ulang.

Decluttering baju memang butuh waktu dan niat, tapi hasilnya bikin hidup lebih ringan. Dengan beberapa langkah di atas, kamu bisa memilah baju secara objektif tanpa drama berlebihan. Ingat, menyimpan sedikit tapi terpakai lebih bermanfaat daripada menimbun banyak tapi hanya jadi penghuni lemari. Jadi, yuk mulai pilih-pilih baju hari ini dan rasakan sensasi kamar lebih lega serta lemari lebih rapi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team