Pernah merasa gak cukup baik setelah melihat pencapaian orang lain di media sosial? Kamu lihat teman sebaya sudah sukses, jalan-jalan ke luar negeri, atau punya karier impian, sementara kamu merasa jalan di tempat. Rasanya bikin cemas, gak percaya diri, dan jadi mempertanyakan kemampuan diri sendiri. Inilah yang disebut comparison trap — jebakan perbandingan yang bikin kita merasa tertinggal dan kurang berharga.
Masalahnya, di era digital ini, kita gak bisa lepas dari paparan kehidupan orang lain yang terlihat "sempurna." Algoritma media sosial mendorong kita untuk terus membandingkan diri, menciptakan tekanan terselubung untuk selalu tampil hebat. Tapi kabar baiknya, kamu bisa keluar dari jerat ini. Berikut lima cara cerdas untuk berhenti terjebak dalam comparison trap dan mulai berdamai dengan diri sendiri.