ilustrasi menghadiri kajian (unsplash.com/Surabaya Mengaji)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi a’azzana bil imani bih. Wahadana ila ’adzimi syari’atih. Wa as’adana bittiba’i afdhali rusulih. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, fii uluuhiyyatihii, warubuubiyyatihii wa asmaaihi washifatih. Wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warasuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik 'ala Muhammadin wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma Ba’du.
Hadirin yang dirahmati Allah Subhanu wa Ta'ala,
Pertama-tama, marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta'ala. Atas limpahan karunia dan nikmatNya, saat ini kita bisa bersama-sama berkumpul untuk mengingat dan mengambil pelajaran dari hadirnya Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Salam dan selawat mari kita sampaikan pula untuk keluarga beliau, para sahabat, dan segenap umat Islam yang senantiasa menegakkan risalah yang dibawa Nabi Muhammad hingga akhir zaman.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah,
Tanggal 12 Rabiul Awal adalah hari yang sangat istimewa dalam kalender Islam. Pada hari ini, lebih dari 1400 tahun yang lalu, di kota Mekkah, lahir seorang anak yang kelak akan jadi pemimpin dan pembimbing umat manusia. Beliau adalah Nabi Muhammad SAW, utusan terakhir dari Allah yang diutus untuk membawa rahmat dan petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah peristiwa yang penuh dengan keberkahan. Sejak sebelum kelahirannya, sudah banyak tanda-tanda keagungan dan keistimewaan yang menunjukkan bahwa beliau adalah seseorang yang luar biasa. Ibunda Nabi, Siti Aminah, mengalami banyak hal yang tidak biasa. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa saat Nabi Muhammad SAW lahir, alam semesta pun turut merasakan kegembiraan.
Nabi Muhammad SAW lahir pada malam yang penuh dengan kedamaian dan keberkahan. Sejarah mencatat bahwa saat beliau lahir, langit tampak lebih cerah, dan bintang-bintang bersinar lebih terang. Beberapa riwayat bahkan mengatakan bahwa saat kelahiran beliau, api-api yang selama seribu tahun tidak pernah padam di Persia, padam secara tiba-tiba. Ini adalah tanda-tanda bahwa kehadiran Nabi Muhammad SAW adalah suatu anugerah besar bagi seluruh umat manusia.
Saudara-saudara yang kami hormati,
Apa yang bisa kita pelajari dari kelahiran Nabi Muhammad SAW? Pertama-tama, mari kita renungkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada umat manusia dengan mengirimkan seorang nabi yang penuh dengan sifat-sifat mulia. Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna dalam segala hal; dalam akhlak, kepemimpinan, dan ibadah. Melalui beliau, Allah SWT memberikan petunjuk dan pedoman hidup yang sempurna.
Allah SWT berfirman, dalam surah Al Ahzab ayat 21:
"Laqad kāna lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul liman kāna yarjullāha wal yaumal ākhira wa żakarallāha kaṡīrā."
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab: 21).
Kita juga dapat mengambil hikmah dari kehidupan Nabi Muhammad SAW yang penuh kesederhanaan dan kesabaran. Beliau lahir dalam keadaan yang sederhana, tetapi beliau dibesarkan menjadi seorang yang sangat mulia dan agung. Ini mengajarkan kita bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh kekayaan atau kedudukan, tetapi oleh akhlak dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Saudara-saudara sekalian,
Marilah kita gunakan momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran-ajaran beliau. Semoga kita dapat meneladani sifat-sifat mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari kita dan menjadi pribadi yang lebih baik serta lebih beriman.
Akhir kata, mari kita panjatkan doa kepada Allah SWT agar kita semua dapat mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dengan sepenuh hati. Semoga kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.