ilustrasi ceramah (Pexels.com/Irwan Zahuri)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya kita dapat berkumpul bersama-sama pada kesempatan ini. Salawat dan salam juga kita curahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum singkat tentang tujuan hidup manusia. Tak jarang manusia terlena dengan kenikmatan serta kebahagiaan sesaat selama hidup di dunia. Bahkan, mengabaikan larangan Allah hingga berpaling dari perintahnya. Nikmat dunia tak jarang membuat manusia lalai, padahal telah diberikan kenikmatan yang melimpah.
Allah SWT menciptakan dunia dan isinya, bukanlah tanpa sebab dan tujuan. Allah menciptakan manusia untuk memakmurkan kehidupan dunia demi kemaslahatan-kemaslahatan yang ada dalam kehidupan dunia. Namun, Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur'an tentang hakikat dunia, bahwa kehidupan di dunia hanyalah sebuah kesenangan yang menipu.
Dunia yang terlihat begitu mengasyikkan dan penuh dengan kenikmatan, memang menggoda manusia. Mampu membuat manusia abai, lalai, dan lupa akan tujuannya berada di muka bumi, yakni berbuat kebaikan. Bahkan, Al-Qur'an dan hadis tidak pernah memuji dunia. Tak pernah sekalipun dalam Al-Qur'an, Allah menganggung-agungkan dunia yang hanya sementara ini.
Rasulullah SAW pun juga tak pernah memuji dunia yang fana ini. Allah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai bentuk perumpamaan tentang kehidupan dunia dalam surah Al Hadid ayat 20, yang artinya, “Ketahuilah, kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, demikian pula perhiasan, berbangga-bangga dengan banyaknya harta, berlomba-lomba memperbanyak anak dan keturunan, perumpamaannya seperti air hujan yang turun lalu kemudian tanaman-tanaman itu membuat kagum para petani, tapi kemudian tak lama tanaman itu menjadi kuning,lalu kemudian tanaman itu menjadi hancur."
Seorang mukmim hendaknya menyadari bahwa dunia yang fana dan sementara ini hanyalah tempat beristirahat, bukan tempat yang kekal dan abadi. Sebab itu, tak sepantasnya seorang mukmim mengejar kehidupan dunia hingga menggadaikan akhirat. Untuk apa mengejar sesuatu yang fana, kemudian ia merusak akhiratnya yang akan terus-menerus? Orang-orang yang mengejar dan merasa tentram di dunia merupakan orang-orang yang merugi.
Sekian kultum mengenai tujuan hidup manusia yang saya sampaikan pada hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.