Ilustrasi Natal (unsplash.com/Photo by Eugene Uhanov)
Natal selalu menjadi pengingat bahwa Allah tidak tinggal jauh dari kehidupan manusia. Ia memilih hadir, turun, dan menyentuh dunia dengan kasih-Nya yang nyata. Kelahiran Yesus menjadi bukti bahwa Tuhan tidak membiarkan manusia berjalan sendirian. Di tengah dunia yang penuh masalah, Natal mengingatkan bahwa kasih selalu mencari, mendekat, dan menyembuhkan.
Contoh khotbah:
Natal bukan hanya peristiwa sejarah, melainkan tindakan kasih Allah yang datang menghampiri manusia. Dalam kelahiran Yesus, kita melihat bagaimana Tuhan merendahkan diri-Nya untuk berbagi kehidupan dengan manusia. Peristiwa ini menunjukkan bahwa kasih sejati tidak tinggal diam, tetapi bergerak mendekati mereka yang membutuhkan.
Dalam kesederhanaan kandang domba, Allah mengajarkan bahwa kasih tidak membutuhkan kemegahan untuk menyatakan dirinya. Justru melalui hal-hal yang kecil dan tidak dianggap penting, Tuhan memilih bekerja. Kita pun diajak belajar bahwa kasih dimulai dari tindakan sederhana yang dilakukan dengan tulus.
Natal juga mengingatkan bahwa kasih Allah tidak dibatasi oleh latar belakang, status, atau kondisi manusia. Para gembala yang sederhana menjadi saksi pertama, menunjukkan bahwa kasih Allah merangkul semua orang. Tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh-Nya.
Dalam kehidupan kita, banyak orang yang membutuhkan sentuhan kasih yang kecil namun berarti. Di tengah tekanan hidup, kata-kata yang menenangkan, bantuan yang tulus, atau perhatian yang sederhana bisa menjadi wujud nyata kasih Natal. Kita dipanggil menghadirkan kasih Allah melalui tindakan sehari-hari.
Biarlah Natal 2025 menjadi momen bagi setiap orang untuk kembali membuka hati, menerima kasih Allah, dan membagikannya kepada sesama. Ketika kasih itu mengalir melalui kita, dunia di sekitar kita pun akan mengalami perubahan. Natal bukan hanya perayaan, tetapi panggilan untuk menghadirkan kasih dalam setiap langkah hidup.