Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang bahagia
ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Pergantian tahun 2026 membawa perasaan syukur, luka yang sembuh, dan harapan baru.

  • Puisi menyentuh hati dengan kata-kata sederhana tentang kehilangan, pertumbuhan, dan keberanian.

  • Tahun Baru 2026 bukan hanya tentang resolusi besar, melainkan juga tentang keberanian melangkah dengan hati yang lebih lapang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pergantian tahun selalu menghadirkan ruang hening untuk merenung. Saat kalender berganti ke tahun 2026, banyak perasaan yang ikut menyertainya, syukur atas hari yang telah dilewati, luka yang perlahan sembuh, serta harapan yang kembali dititipkan pada waktu.

Puisi menjadi salah satu cara paling jujur untuk merangkum semua itu, menghadirkan kata-kata yang sederhana namun mampu menyentuh hati dan memberi makna pada awal yang baru. Yuk, simak lima contoh puisinya!

1. Di Ambang 2026

ilustrasi bahagia (pexels.com/Julia Avamotive)

Tahun lama menutup pintu

dengan suara pelan

seperti langkah kaki yang akhirnya pulang.

Ada luka yang belum sembuh,

ada doa yang belum sempat disebut nama.

Namun di ambang 2026,

aku belajar satu hal sederhana:

tidak semua yang pergi adalah kehilangan,

sebagian adalah ruang

untuk tumbuh lebih lapang.

2. Tahun Baru, Diri Baru

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/nappy)

Aku datang ke 2026

tanpa janji berlebihan.

Hanya membawa niat

untuk lebih jujur pada lelah,

lebih sabar pada proses,

dan lebih lembut pada diri sendiri.

Jika nanti aku jatuh lagi,

semoga aku tak lupa

cara bangkit tanpa membenci diri.

3. Doa yang Tidak Berisik

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Di malam pergantian tahun,

aku tidak meminta gemerlap.

Cukup hari-hari yang tenang,

pekerjaan yang jujur,

dan hati yang tidak mudah patah.

Tahun Baru 2026,

jadilah saksi

bahwa aku tetap bertahan

meski dunia sering tak ramah.

4. Sisa Luka Sisa Harap

ilustrasi perempuan (pexels.com/Matthias Cooper)

Aku membawa sisa luka dari 2025

seperti bekas hujan di kaca jendela.

Tidak hilang sepenuhnya,

namun tak lagi mengaburkan pandang.

2026, ajari aku

bahwa harapan tidak selalu besar,

kadang ia hanya keberanian

untuk mencoba sekali lagi.

5. Selamat Datang, Waktu yang Baru

ilustrasi perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selamat datang, 2026.

Masuklah perlahan,

aku masih belajar merapikan kenangan.

Jika kau membawa ujian,

semoga aku diberi kekuatan.

Jika kau membawa bahagia,

semoga aku pandai mensyukuri.

Apa pun isinya, aku siap hidup dengan lebih sadar dan penuh makna.

Tahun Baru 2026 bukan sekadar tentang resolusi atau rencana besar, melainkan tentang keberanian melangkah dengan hati yang lebih lapang. Melalui puisi, kita diingatkan bahwa setiap perjalanan memiliki cerita, setiap luka menyimpan pelajaran, dan setiap harapan layak diperjuangkan. Semoga rangkaian puisi ini dapat menjadi teman di awal tahun, menguatkan, menenangkan, dan menumbuhkan keyakinan bahwa hari-hari ke depan tetap penuh kemungkinan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team