Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dewi Lestari di acara Tokopedia Festival Pustaka Sastra yang berlangsung di Habitate Jakarta pada Rabu (25/10/2023). (IDN Times/Adyaning Raras)

Jakarta, IDN Times - Penulis Dewi 'Dee'  Lestari mengaku masih menghadapi permasalahan pembajakan buku. Baginya, isu ini bukan hanya kepentingan penulis saja, tapi butuh kerja sama dengan banyak orang, termasuk pembeli.

Dalam acara Tokopedia Festival Pustaka Sastra yang digelar di Habitate Jakarta Selatan pada Rabu (25/10/2023) silam, penulis sekaligus penyanyi lagu Malaikat Juga Tahu ini, membagikan tantangannya sebagai penulis hingga tips membedakan buku bajakan dan asli. Simak artikelnya sampai habis, yuk! 

1. Tantangan penulis

Seiring perkembangan digitalisasi, akses terhadap sumber bacaan untuk meningkatkan literasi masyarakat meningkat. Namun, hal ini membawa dampak negatif dengan memperbesar penjualan buku bajakan.

"Pembajakan adalah isu yang paling besar bagi penulis," katanya.

Tokopedia memaparkan data dari survei IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) bahwa 75 persen penerbit menemukan buku-buku terbitan mereka dibajak dan dijual di berbagai marketplace. Rupanya, hal ini ikut dirasakan para penulis buku, tak terkecuali Dewi Lestari.

"Lima tahun lalu saya bikin buku Aroma Karsa. Baru dua hari terbit fisik, udah langsung ada bajakannya," sambung Dewi.

Menurutnya, seorang penulis perlu memiliki rasa tanggung jawab terhadap karya-karya mereka. Salah satunya dengan melakukan pengaduan sebagai elemen penting, barangkali marketplace tidak bisa meng-handle isu ini.

2. Proses kreatif menulis cerita fiksi lebih sulit daripada biografi

Editorial Team

Tonton lebih seru di