Jakarta, IDN Times - Peran perempuan dalam berbagai bidang industri tampaknya masih mengalami kesenjangan dibanding kontribusi gender lain dalam lini bisnis serupa. Sebut saja dalam bidang Science, Technology, Engineering & Mathematics (STEM), angka persentase perempuan dalam ranah tersebut masih terbilang rendah dibanding laki-laki.
Data dari Boston Consulting Group (2020) menyebutkan, hanya 22 persen perempuan yang bekerja di bidang teknologi. Akibatnya bidang pekerjaan tersebut terkesan maskulin dengan presensi perempuan yang tak sebanding dengan laki-laki.
Rendahnya peran perempuan dalam bidang sains dan teknologi didasarkan oleh banyak latar belakang, salah satunya pemahaman akan kesetaraan gender yang masih belum inklusif. Untuk itu, Markoding, Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia menginisiasi gerakan 'Perempuan Inovasi', sebagaimana disampaikan dalam Konferensi Pers 'Peluncuran Program Perempuan Inovasi 2023' pada Selasa (22/8/23) di Plaza Indonesia, Jakarta.