DKI Jakarta Menjadi Tuan Rumah ASEAN Fashion Parade di JFW 2026

Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 menghadirkan pergelaran perdana ASEAN Fashion Parade sebagai salah satu penutup rangkaian acara pada hari ketujuh, Minggu, 2 November 2025. Pertunjukan ini menjadi momen penting dalam sejarah penyelenggaraan JFW karena untuk pertama kalinya panggung utama digunakan sebagai ruang presentasi bersama para perancang dari tiga negara Asia Tenggara.
Acara bertajuk City of Jakarta Presents: ASEAN Fashion Parade tersebut dipersembahkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sejumlah perwakilan sektor kreatif, baik pemerintah maupun swasta, turut hadir untuk menyaksikan peragaan yang menampilkan tiga desainer adibusana terkemuka: Francis Libiran dari Filipina, Frederick Lee dari Singapura, dan duo Rizman Ruzaini dari Malaysia. Ketiganya menampilkan koleksi couture terbaru yang merepresentasikan karakter dan estetika masing-masing negara.
Ingini tahu lebih lanjut? Cek lengkapnya di bawah, ya!
1. Dimulai dengan koleksi dari desainer Filipina: Francis Libiran

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, membuka acara dengan menyampaikan peran sektor mode dalam pertumbuhan ekonomi kreatif Jakarta. Ia menyebutkan bahwa pada 2024 subsektor fashion mencatat pertumbuhan nilai tambah sebesar 7,30%, dan menegaskan dukungannya agar kegiatan seperti Jakarta Fashion Week dapat berkembang menjadi salah satu ikon kota.
Peragaan dimulai dengan koleksi dari desainer Filipina, Francis Libiran. Dikenal dengan gaya dramatis dan detail artistik, Francis Libiran menampilkan koleksi bertajuk Visions: A Pop Culture Couture Collection. Koleksi ini menghadirkan palet biru dan perak dengan struktur futuristik, perpaduan ornamen metalik, serta sentuhan bahan anyam yang menjadi ciri khas karyanya.
2. Disusul Frederick Lee, desainer dari Singapura

Desainer asal Singapura, Frederick Lee, tampil berikutnya. Frederick Lee dikenal sebagai couturier yang mengedepankan elemen teatrikal dan simbolisme budaya. Di JFW 2026, ia menampilkan rangkaian busana berornamen manik-manik, siluet besar, serta aksesori seperti bulu dan ranting pohon. Beberapa tampilan juga menampilkan simbol buaya yang merepresentasikan fauna dan legenda lokal Singapura. Lee menyampaikan bahwa JFW menjadi wadah penting bagi para desainer ASEAN untuk saling bertukar visi kreatif.
3. Ditutup oleh Rizman Ruzaini

Penutup pergelaran diisi oleh Rizman Ruzaini, rumah mode Malaysia yang didirikan oleh Rizman Nordin dan Ruzaini Jamil. Duo ini mempresentasikan koleksi Rimba, yang terinspirasi dari lanskap hutan hujan Asia Tenggara. Koleksi tersebut didominasi warna hijau, cokelat, dan emas, dengan detail bordir yang menggambarkan flora dan fauna tropis. Rizman Ruzaini menyampaikan bahwa koleksi ini merupakan representasi hubungan antara kerajinan dan alam, serta kedekatan budaya Malaysia dan Indonesia.
Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk meluncurkan lini RR by Rizman Ruzaini di Indonesia melalui kerja sama dengan Modinity Group. Peragaan ditutup dengan penampilan dua diva kebanggaan Indonesia, Krisdayanti dan Rossa, yang tampil dalam balutan busana couture dari Rizman Ruzaini.
4. DKI Jakarta berkomitmen untuk jadi rumah perkembangan mode ASEAN

Melalui ASEAN Fashion Parade, DKI Jakarta menunjukan komitmennya untuk menjadi rumah bagi perkembangan mode di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menyediakan ruang kolaborasi bagi para pelaku industri fashion regional. Acara ini juga menandai langkah lanjutan dalam memperkuat jejaring kreatif antarnegara yang dibangun atas dasar sejarah dan kedekatan budaya di Asia Tenggara, guna memperkokoh posisi ASEAN di kancah mode global. (BAP/WEB)



















