Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Doa Syukur Agung: Pengertian, Bagian Penting, dan Contohnya!

Ilustrasi perayaan ekaristi (unsplash.com/Josh Applegate)

Umat Katolik pasti mengenal dengan Doa Syukur Agung. Pasalnya setiap doa ini selalu dilantunkan karena sudah menjadi bagian dari perayaan ekaristi. Doa ini juga menjadi pusat atau sumber utama dari perayaan ekaristi itu sendiri. Pasalnya, sebagai ucapan syukur kepada Yesus Kristus.

Bahkan, di dalam Doa Syukur Agung memiliki bagian-bagian penting sebagai rangkaian agar menjadi satu kesatuan. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai Doa Syukur Agung.

1. Apa itu Doa Syukur Agung?

Ilustrasi berdoa (unsplash.com/Gianna B)

Mengutip laman Keuskupan Bandung, Doa Syukur Agung merupakan terjemahan dari Prex Eucharistica yang berarti doa ekaristi. Doa Syukur Agung adalah pusat dan pokok dari perayaan ekaristi sebagai suatu doa syukur dan pengudusan atas persembahan roti dan anggur yang kita hunjukan kepada Bapa.

Dengan begitu kita sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan bantuan dan karya Roh Kudus yang diutus oleh Bapa. Dengan kata lain, Doa Syukur Agung adalah doa syukur atau doa yang dipersembahkan oleh gereja dalam perayaan ekaristi. Doa Syukur Agung dimulai pada saat imam mengajak umat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan dengan berdoa dan bersyukur.

2. Bagian penting dalam Doa Syukur Agung

Ilustrasi perayaan ekaristi (unsplash.com/Josh Applegate)

Doa Syukur Agung merupakan puncak dalam perayaan ekaristi. Maksud dari doa ini adalah agar seluruh umat menggabungkan diri dengan Kristus dalam memuji karya Allah yang agung dan dalam persembahan kurban.

Dalam Doa Syukur Agung juga memiliki bagian-bagian penting yang membuatnya menjadi satu rangkaian. Berikut di antaranya mengutip laman Iman Katolik.

  • Ucapan Syukur: Dinyatakan dalam prefasi. Atas nama seluruh jemaat, imam memuji Allah Bapa dan bersyukur kepada-Nya atas seluruh karya penyelamatan.
  • Aklamasi: Seluruh jemaat, berpadu dengan para penghuni surga, menyanyikan lagu Kudus. Sebagai bagian utuh dari Doa Syukur Agung, aklamasi ini dilakukan oleh seluruh jemaat bersama imam.
  • Epiklesis: Gereja memohon kuasa Roh Kudus, dan berdoa supaya persembahan yang disampaikan oleh umat dikuduskan menjadi Tubuh dan Darah Kristus; juga supaya kurban ini menjadi sumber keselamatan bagi mereka yang akan menyambutnya dalam komuni.
  • Kisah Institusi dan Konsekrasi: Dalam bagian ini kata-kata dan tindakan Kristus sendiri diulang, dengan demikian dilangsungkan kurban yang diadakan oleh Kristus dalam perjamuan malam terakhir. Di situ Kristus mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur, dan memberikannya kepada para rasul untuk dimakan dan diminum, lalu mengamanatkan kepada mereka supaya merayakan misteri itu terus-menerus.
  • Anamnesis: Bagian ini gereja memenuhi amanat Kristus Tuhan yang disampaikan melalui para rasul,"lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku!" Maka gereja mengenangkan Kristus, terutama sengsara-Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mulia, dan kenaikan-Nya ke surga.
  • Persembahan: Dalam perayaan-kenangan ini, gereja mempersembahkan kurban kepada Allah Bapa dalam Roh Kudus. Maksud gereja ialah, supaya dalam mempersembahkan kurban murni ini umat beriman belajar juga mempersembahkan diri sendiri.
  • Permohonan: Dalam permohonan ini tampak nyata bahwa ekaristi dirayakan dalam persekutuan dengan seluruh gereja, baik yang ada di surga maupun yang ada di bumi, dan bahwa kurban ekaristi diadakan bagi kesejahteraan seluruh gereja dan semua anggotanya, baik yang hidup maupun yang telah mati, karena semuanya dipanggil untuk mengenyam hasil penebusan dan keselamatan yang diperoleh lewat Tubuh dan Darah Kristus.
  • Doksologi Penutup: Dalam doksologi ini diungkapkan pujian kepada Allah, yang dikukuhkan dan ditutup oleh jemaat dengan Aklamasi Amin Agung.

3. Contoh Doa Syukur Agung

Ilustrasi perayaan ekaristi (unsplash.com/Josh Applegate)

Seluruh umat beriman yang hadir karena martabat pembaptisan dalam Kristus berhak dan wajib berpartisipasi secara aktif dalam Doa Syukur Agung Yesus. Hal ini adalah bentuk 'merayakan' dalam Ekaristi melalui gerak dan kata dirinya. Mengutip buku Tata Perayaan Ekaristi Buku Umat oleh Konferensi Waligereja Indonesia (2005), berikut adalah contoh rangkaian dari Doa Syukur Agung II.

Imam: Sungguh kuduslah Engkau, Ya Bapa, sumber segala kekudusan. Oleh sebab itu, pada hari Minggu ini kami menghadap Dikau sehati-sejiwa dengna jemaat-jemaat separoki dan sekeuskupan dalam kesatuan dengan seluruh Gereja. Dalamm perayaan ini kami mengenangkan bahwa Kristus bangkit dari alam maut. Engkau telah meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama yang mengatasi segala nama. Dalam nama Dia yang adalah Tuhan, kami mohon: Kuduskanlah persembahan ini dengan daya RohMu, agar bagi kami menjadi (†) Tubuh dan Darah PutraMu terkasih, Tuhan Kami, Yesus Kristus.

Misdinar/putra altar membunyikan lonceng/gong/keprak

Imam: Ketika akan diserahkan untuk menanggung secara rela, Yesus mengambil roti, mengucap syukur kepadaMu, lalu memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-muridNya seraya berkata: "TERIMALAH DAN MAKANLAH: INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU."

(Ketika imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatNya, Umat memandangNya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.)

Imam: Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur kepadaMu, lalu memberikan piala itu kepada murid-muridNya seraya berkata: "TERIMALAH DAN MINUMLAH: INILAH DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU."

(Ketika imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatNya, Umat memandangNya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.)

Lagu/doa anamneses

Imam: Sambil mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus, kami mempersembahkan kepadaMu, ya Bapa, roti kehidupan dan piala keselamatan. Kami bersyukur sebab kami Engkau anggap layak menghadap Engkau dan berbakti kepadaMu. Kami mohon agar kami yang menerima Tubuh dan Darah Kristus dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus.

Bapa, perhatikanlah GerejaMu yang tersebar di seluruh bumi. Sempurnakanlah umatMu dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan Paus kami ... dan Uskup kami ..., serta para imam, diakon, dan semua pelayan sabdaMu.

Dalam ekaristi arwah dapat ditambahkan:

Imam: Ingatlah akan hamba-hambaMu ... yang (hari ini) (telah) Engkau panggil ke hadiratMu. Ketika dibaptis Saudara kami ini menjadi satu dengan Kristus. Ia (mereka) telah menjadi serupa dengan Dia dalam kematian. Semoga kini ia (mereka) menjadi serupa pula dengan Dia dalam kebangkitan.

Imam: Ingatlah (pula) akan saudara-saudari kamu, kaum beriman, yang telah meninggal dengan harapan akan bangkit, dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahimanMu. Terimalah mereka dalam cahaya wajahMu.

Kasihanilah kami semua agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa Maria, perawan dan Bunda Allah, bersama para rasul dan semua orang kudus, dari masa ke masa yang hidupnya berkenan di hatiMu. Semoga kami pun Engkau perkenankan untuk turut serta memuji dan memuliakan Dikau, dengan pengantaraan Yesus Kristus, PutraMu.

Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagimu Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa.

Umat: Amin.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai Doa Syukur Agung. Doa ini menjadi pusat atau pokok dari perayaan ekaristi sebagai bentuk syukur umat kepada Yesus Kristus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Robertus Ari
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us