Preview Pointing to the Synchronous Windows dan GORENGAN Bureau pada Kamis (22/5/2025) di Museum MACAN, AKR Tower, Jakarta Barat (IDN Times/Nisa Zarawaki)
Pameran Pointing to the Synchronous Windows memiliki dua inspirasi yang menjadi dasar konsepnya. Pertama, ada kata 'Pointing' yang diambil dari novel legendaris One Hundred Years of Solitude karya Gabriel García Márquez. Di sini, gerakan tubuh dipandang sebagai bahasa, bisa mengungkap banyak hal tanpa perlu kata-kata.
Lalu ada 'Synchronous Windows' yang terinspirasi dari karya pelukis Robert Delaunay. Lukisan-lukisannya yang penuh warna dan lapisan menyiratkan bahwa ruang itu gak cuma kita lihat, tapi juga kita bentuk. Keduanya digabung menjadi satu pameran yang membahas bagaimana tubuh dan ruang itu hidup, berubah, dan saling terhubung.
Pameran ini dibagi dua bagian besar yang saling berkaitan. Pertama, bagian 'Pointing to...' fokus ke tubuh sebagai media ekspresi dan transformasi. Ada empat tema yang dibahas: soal bagaimana tubuh mencerminkan struktur sosial (Gesturing the Social), hubungan tubuh dengan alat dan teknologi (Flipping the Rains and Clouds), pergulatan batin dan identitas dalam diri (The Spectre’s Pantomime), serta bagaimana media membentuk citra tubuh kita di ruang publik (Mediated Corpus).
Bagian kedua, 'Synchronous Windows', mengajak kita memahami ruang sebagai sesuatu yang dinamis, bisa menjadi tempat aman, tapi juga bisa terasa asing. Kedua bagian ini sama-sama mengajak kita untuk lebih peka terhadap tubuh dan ruang yang selama ini kita anggap biasa aja.