Indonesia bisa dibilang menjadi salah satu negara paling beruntung. Selain terdiri jutaan pulau indah, Indonesia dipenuhi masyarakat yang beragam pula. Dari Sabang sampai Merauke, kita bisa menemukan beragam suku, etnis, hingga agama. Toleransi pun selalu digaungkan.
Sayangnya, sejarah kelam di Maluku membuat perdamaian cukup sulit tercipta. Pasalnya, setelah konflik kekerasan pada awal reformasi 1999 di Ambon, Maluku, berdampak hingga saat ini. Salah satu pemuda asal Maluku, Eklin Amtor De Fretes, turut merasakannya. Ia bahkan dengan rela turun tangan untuk merajut perdamaian di tanah kelahirannya tersebut.
Konflik yang menimbulkan segregasi, yakni pemisahan diri antara pihak yang bertentangan untuk mengurangi ketegangan, tersebut membuat Eklin nelangsa. Tak lantas diam tanpa adanya aksi, Eklin menggandeng bonekanya, Dodi, untuk kembali menyatukan penduduk Maluku melalui dongeng.
Penerima SATU Indonesia Awards itu menjadi pejuang perdamaian di Maluku. Berbekal boneka dan dongeng, Eklin berkeliling hingga ke pelosok Maluku menyebarkan pesan damai.