ilustrasi kebersamaan berbagi kebaikan (pexels.com/Alena Darmel)
Bukan sekadar janji penghapusan dosa, ini sekaligus pengingat bagi setiap umat Islam tentang pentingnya punya persiapan menghadapi kematian. Kematian adalah hal pasti, namun waktunya menjadi misteri, hanya Allah yang mengetahui. Karena tak bisa dipastikan kapan waktunya, maka lakukanlah banyak kebaikan selama masih ada di dunia.
Membahas kematian seperti momok yang menakutkan, tapi ada nilai positifnya dari keutamaan malam ini. Malam yang mengajarkan manusia untuk selalu menjaga keimanannya.
Memahami bahwa begitu bermaknanya malam-malam bulan Ramadan, maka jika tak ada halangan dan dalam keadaan sehat, upayakan menjalankan sholat tarawih. Setiap malamnya istimewa, yang ke sebelas membuat seseorang bersih suci seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunya.
Ambil nilai positifnya, dan terapkan kebaikan-kebaikan di dunia nyata. Lakukan dengan tulus ikhlas untuk diri sendiri, orang lain, dan sekitar. Dengan terus berbuat baik tanpa pamrih kepada siapa saja, maka kesehariannya terasa nikmat. Hari ke hari bagaikan perjalanan menuju alam kebahagiaan abadi di sisi Yang Maha Kuasa.
Kalau bisa dan mampu melaksanakan sholat tarawih, jangan sampai terlewatkan. Ada banyak kesempatan menambah pahala dan dapat kebaikan lainnya seperti terlahir kembali selayaknya bayi pada malam ke sebelas ini.
Keutamaan malam ke-11 mengingatkan untuk terus memperkuat relasi dengan Allah dengan beragam cara, di antaranya adalah memperbaiki diri, memohon ampunan dari dosa-dosa yang sengaja maupun tidak, baik ke semua orang, taat menjalankan ibadah tak hanya di bulan Ramadan saja. Dengan niat tulus dan hati yang bersih, dapatkan ampunan dari-Nya, lalu jalani kehidupan lembaran baru dengan lebih baik lagi.