Berbakti pada Ibu, Ini 5 Fakta Uwais al-Qarni yang Dikagumi di Langit

Banyak dikenal oleh kalangan umat Islam, tokoh satu ini bernama Uwais al-Qarni. Padahal, Uwais memiliki nama lengkap yaitu, Uwais Amir al-Qarni. Nama Amir ini disematkan karena Uwais memiliki ayah bernama Amir. Sedangkan, kata al-Qarni karena, Uwais dilahirkan di salah satu desa bernama Qarn, Yaman. 

Uwais, dulunya memiliki penyakit kusta, lalu, dirinya berdoa akan kesembuhan penyakitnya itu. Sehingga hilanglah penyakit itu dan hanya menyisakan bekas di tangannya. Tidak ada catatan spesifik terkait tanggal kelahirannya, namun, Uwais lahir pada tahun 594 Masehi. Uwais juga bukan terlahir di kalangan keluarga kaya apalagi konglomerat. 

Memiliki seorang ibu yang buta dan lumpuh, tidaklah membuat Uwais merasa kerepotan saat mengurusnya. Uwais dengan senang hati mengurus sang ibu seorang diri, dan merelakan masa-masa remajanya. Mereka hanya hidup berdua, dan, keinginan Uwais untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW harus diurungkan karena, menjaga ibunya adalah hal yang lebih penting. 

Pernah suatu ketika, di akhir-akhir kehidupan sang ibu, ibunya ini meminta untuk bisa pergi haji pada Uwais. Saking berbaktinya, Uwais membopong ibunya dari Yaman hingga ke Makkah dengan berjalan kaki, lho! Sebelum membopong ibunya, Uwais sudah berlatih kekuatan ototnya agar kuat untuk membopong ibunya. Dengan cara, memboyong unta setiap hari. 

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW, pernah disabdakan tentang Uwais, "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya. Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Karena hadis inilah, yang menggerakkan khalifah Umar dan khalifah Ali pergi mencari sosok Uwais untuk meminta doa padanya. Setelah keduanya dipertemukan dengan Uwais, langsung meminta doa dan menjanjikan akan menyumbangkan uang negara pada Uwais, namun, Uwais menolaknya dengan penuh rasa hormat. 

Setelah ibunya meninggal, barulah Uwais bisa berkelana menjalani sisa-sisa hidupnya. Hingga pada 657 Masehi, Uwais bergabung dengan tim Ali bin Abi Thalib dalam perang Shiffin yang melawan Mu'awiyah Abi Sufyan.

Dan, dalam perang Shiffin inilah Uwais harus terbunuh yang bertepatan dengan tanggal 3 Rajab 36 Hijriah. Uwais dimakamkan di Raqqa, Suriah, yang kini telah dijadikan masjid Uwais al-Qarni, tapi, karena peperangan yang terjadi di Suriah, akhirnya masjid itu hancur. 

Uwais adalah sosok pemuda yang sangat zuhud, yang setiap harinya menggembala domba dan unta. Hingga, membuat orang-orang di Yaman menghina, mencaci, bahkan tidak menghiraukan Uwais. Namun, terdapat hal-hal aneh ketika Uwais wafat, tiba-tiba, orang asing berdatangan hanya untuk mengurusi jenazah Uwais.

Dari mulai memandikan, mengkafani, menyalati, menguburkan, hal ini sontak membuat penduduk Yaman heran, kebingungan. Barulah, setelah Uwais meninggal dunia itu, para penduduk Yaman menyadari bahwa Uwais al-Qarni adalah penghuni langit. 

Itulah 5 fakta tentang Uwais al-Qarni yang sangat menginspirasi. Tidak perlu untuk terkenal di dunia, cukup lakukanlah hal yang membuatmu dikenal oleh Sang Pencipta dan penduduk langit.