Jakarta, IDN Times - Perjuangan seorang perempuan sekaligus ibu tunggal yang terpaksa bekerja keras demi bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi, tertuang dalam film Pangku. Namanya Sartika. Ia adalah perempuan yang mengemban tanggung jawab sebagai orangtua di tengah kehidupan yang serba sulit, tanpa punya banyak pilihan.
Sartika melakoni perannya sebagai pedagang Kopi Pangku di Jalur Pantura (Pantai Utara). Isu sosial serta ekonomi yang relevan dan dekat dengan kehidupan kaum marginal, disorot melalui sudut pandang Sartika.
Film Pangku menjadi karya debut Reza Rahadian sebagai penulis naskah dan sutradara. Tidak hanya sukses mengangkat kisah perempuan di Jalur Pantura, film ini juga menembus panggung Internasional dengan menyabet 4 piala penghargaan dari BIFF (Busan Internasional Film Festival) 2025. Reza menguak nilai-nilai kehidupan yang disorot dalam film Pangku dalam sesi "Pangku Unpacked: The Story, The Scene, The Soul" di IdeaFest 2025 pada Minggu (2/11/25) di JCC, Jakarta.
