“Perlu diingat bahwa balas budi bukan hanya sebatas uang. Selama anda berbahagia, orang tua anda akan merasa puas, dan itu juga bisa dianggap sebagai bentuk balas budi."
Pesan Moral Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya Karya Keigo Higashino

- Balas budi bukan hanya dengan uang, tapi juga dengan kebahagiaan orang tua.
- Semua perjuangan berharga, jangan pernah menyerah sebelum berhasil.
- Percaya bahwa hal baik akan datang, hari esok pasti lebih baik dari hari ini.
Keajaiban Toko Kelontong Namiya adalah novel karya penulis Jepang Keigo Higashino yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Faira Ammadea. Novel ini terbit di Indonesia pada tahun 2020 oleh Gramedia Pustaka Utama. Saking populernya, novel dengan judul asli Namiya Zakkaten no Kiseki ini berhasil mendapat penghargaan Internasional Best Seller.
Novel ini berkisah tentang 3 pemuda yang bersembunyi di sebuah Toko Kelontong tidak berpenghuni. Toko kelontong ini bukanlah toko biasa, Toko Kelontong Namiya dapat menghubungkan orang-orang di masa lalu melalui surat-surat yang dikirim untuk Namiya-san, kakek pemilik toko kelontong tersebut. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah pengirim surat yang meminta nasihat kepada kakek Namiya-san. Berikut enam pesan moral novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo Higashino yang bisa kamu jadikan bahan renungan kehidupan.
1. Balas budi bukan hanya dengan uang

Kadang kala orang menilai membalas sebuah kebaikan itu hanya dengan uang. Namun, statement itu keliru. Membalas sebuah kebaikan bukan hanya dengan uang. Ketika kita bahagia dan hidup dengan baik-baik, orang lain akan merasa lega. Pada dasarnya kebaikan itu tidak dapat dinilai dengan hanya dengan uang.
2. Semua perjuangan itu berharga

"Tidak masalah jika kamu tidak berhasil memenangi perang itu. Bahkan perjuangan yang sia-sia pun berharga, yang penting kau bisa menorehkan jejakmu di sana. Jangan pernah berpikir untuk pulang sebelum kau berhasil melakukannya."
Hidup adalah sebuah perjuangan yang tidak ada habisnya. Setiap perjuangan adalah keringat yang berharga, yang tidak bisa ditukar dengan uang ataupun benda berharga. Seberat apapun perjuangan, pasti akan berhasil pada waktunya. Maka hargai perjuangan dan yakinlah pasti akan menemukan keberhasilan suatu saat nanti.
3. Percaya bahwa hal baik akan datang

"Apapun yang terjadi, hari esok akan lebih baik daripada hari ini."
Kutipan ini mengisyaratkan bahwa seberat apapun yang terjadi hari ini pasti akan diiringi hal baik di kemudian hari. Apabila tidak besok, mungkin lusa, apabila tidak lusa mungkin menunggu waktu yang tepat. Yang terpenting adalah percaya bahwa hal baik pasti datang, sebab kebaikan dan keburukan bagaikan sayap kanan dan kiri, yang selalu datang bergantian.
4. Mulailah bersyukur ketika ada yang mendengarkanmu

"Orang-orang merasa bersyukur selama ada yang mau mendengarkan cerita mereka."
Mulailah mencari orang yang mau bertukar cerita denganmu. Tidak hanya sebagai pembicara, namun juga bergantian menjadi pendengar. Dengan begitu, akan terjalin hubungan timbal balik. Tidak hanya satu orang yang diuntungkan, namun semua pihak merasa nyaman.
5. Jangan percaya hanya pada sebuah dugaan

"Jangan mengambil kesimpulan dari dugaan semata. Selama belum dicoba, kita tidak akan tahu bagaimana hasilnya."
Cobalah hindari sebuah statement yang berasal dari dugaan saja. Selama dirimu belum membuktikan dugaan tersebut, jangan mau percaya. Kamu harus mencoba dan membuktikannya sendiri, baru kamu akan mengetahui benar atau tidaknya sebuah dugaan tersebut.
6. Solusi yang bijak belum tentu yang paling baik

"Untuk saat ini, yang paling bijak belum tentu menjamin bahwa itu keputusan paling baik untuk jangka panjang."
Ketika menghadapi masalah cobalah mencari solusi yang terbaik. Pikirkan solusi dan ambillah keputusan yang terbaik untuk jangka panjang. Jangan hanya memikirkan solusi untuk jangka pendek. Bersikap bijaklah dalam menghadapi masalah.
Beberapa poin mengenai pesan moral novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo Higashino membuktikan bahwa buku tersebut berkualitas dan heartwarming. Kisah-kisah yang dihadirkan dalam novel ini mampu menyentuh hati pembaca. Novel ini juga menyelipkan kisah kehidupan kakek Namiya-san sebagai pemilik toko yang di sisa usianya memutuskan menjadi konsultan atas masalah pribadi para pengirim surat. Yuk, baca novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo Higashino dan temukan pesan moral favoritmu!