Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Usah Diumbar, 5 Situasi Ini Butuh Privasi

ilustrasi sedekah (pexels.com/Timur Weber)
Intinya sih...
  • Dalam era media sosial, penting untuk tidak terlalu memamerkan pencapaian dan kebaikan secara berlebihan
  • Kesuksesan dan kebaikan sebaiknya dilakukan dalam diam untuk menghindari hambatan dan perhatian negatif dari orang lain
  • Menunjukkan inspirasi dan kebaikan tanpa memamerkannya secara berlebihan dapat menginspirasi orang lain tanpa menimbulkan rasa iri atau kesan riya

Di era gempuran teknologi yang semakin canggih, kita menjadi mudah untuk memamerkan segala cerita kehidupan kita di internet. Tak heran media sosial kini jadi ajang untuk tunjukkan pencapaian dan jadi tolak ukur kejayaan seseorang. 

Nah, gak perlu buru-buru untuk diumbar, nyatanya 5 hal ini baiknya dilakukan secara diam-diam aja. Yang penasaran langsung simak aja yuk! 

1. Proses menambah ilmu

ilustrasi menambah ilmu (pexels.com/fauxels)

Manusia menjadi makhluk yang tidak cepat puas dengan dirinya. Hingga banyak diantaranya semakin haus akan berbagai pengetahuan di dunia. Sehingga mereka memiliki keinginan untuk terus menambah ilmu pengetahuan. Akan tetapi, dalam proses meraihnya jangan sampai kamu buru-buru untuk menunjukkannya apalagi mengumbarnya. 

Hal itu justru akan menjadi penghalangmu, lho. Karena bisa jadi semangatmu dalam meraihnya akan turun sebab berbagai pendapat orang lain tentang tujuanmu itu. Akan lebih baik jika jangan terlalu memamerkannya dan fokus sepenuhnya dengan tujuanmu, kan.

2. Diam-diam sukses

Ilustrasi sukses (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Poin kedua ini masih ada hubungannya dengan yang pertama tadi. Coba bayangkan saja, orang-orang disekitarmu tidak begitu peduli dengan prosesmu. Mereka tidak ingin melihat jatuh bangunmu mengatasi tantangan yang ada. Kegagalanmu akan menarik dimata mereka apabila kamu sudah sukses. Karena dengan kesuksesanmu mereka baru mau melihat kegagalanmu untuk pembelajaran. Cukup nantikan saja kesuksesanmu dalam diam dan buat mereka takjub akan usahamu selama ini.

3. Diam-diam sedekah

ilustrasi sedekah (pexels.com/Timur Weber)

Ingin menginspirasi dan pamer lewat postingan saat bersedekah rasanya beda tipis, ya. Kamu perlu tahu bagaimana menunjukkan inspirasi agar tak terlihat seperti memamerkan kebaikanmu. Misalnya, jika ingin mengunggahnya tak perlu paparkan wajah sosok yang kamu beri sedekah untuk menghargai privasi mereka. Toh tanpa menunjukkan wajahnya kamu tetap bisa menginspirasi banyak orang kan untuk mengajak banyak orang menjadi pribadi yang ringan tangan. Kecuali, jika itu organisasi badan amal yang harus laporkan dokumentasinya pada para donatur.

4. Diam-diam bahagia

ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mungkin saking bahagianya kita jadi berpikir untuk segera memperlihatkannya pada orang lain, misalnya lewat story Instagram atau Whatsapp. Pastinya kamu berpikir bahwa selagi itu hal baik dan tidak merugikan orang lain tidak masalah untuk ditunjukkan. Justru hal ini dipercaya akan mendatangkan rasa iri dan dan kabar buruk di masa depan. Pahamilah bahwa kamu tetap bisa menunjukkannya asal dalam kuantitas yang wajar untuk kamu umbar. 

5. Diam-diam dalam hal baik

ilustrasi hal baik (pexels.com/William Fortunato)

Segala hal baik yang kamu lakukan entah itu untuk orang lain atau diri sendiri. Tetaplah lakukan dalam diam agar tak menjadi pribadi yang Riya. Jika kamu tulus dalam melakukannya maka tak mungkin terbesit niat untuk diapresiasi oleh manusia. Baik buruknya dirimu biarlah Tuhan yang menilai dan mengapresiasimu.

Gak mengumbar bukan berarti hidupmu privat banget ya. Tunjukkan seperlunya saja dan tetap menginspirasi sekitar saat kamu sukses mencapainya. Nah di antara kelima hal di atas, mana aja nih yang udah kamu jalanin?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us