Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi buku
ilustrasi buku (unsplash.com/Shiromani Kant)

Intinya sih...

  • Epistolary fiction menghadirkan kisah melalui surat, email, atau catatan harian tokohnya, menciptakan hubungan dekat antara pembaca dan karakter.

  • Cli-Fi fokus pada isu lingkungan dan perubahan iklim, mengajak pembaca untuk lebih peduli terhadap Bumi melalui cerita fiksi.

  • Magical realism menyajikan kisah realistis dengan sentuhan magis tanpa penjelasan ilmiah, cocok bagi pecinta cerita mistis yang tetap terasa nyata.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buku selalu jadi teman terbaik bagi siapa pun yang suka tenggelam dalam dunia cerita. Namun, sebagian besar orang hanya mengenal genre yang umum seperti fiksi, roman, atau thriller. Padahal, ada banyak genre menarik yang jarang dibicarakan dan punya kisah yang unik dan berbeda dari kebanyakan buku populer.

Genre-genre ini menghadirkan pengalaman membaca yang tidak biasa dan sering kali membuka cara pandang yang baru. Beberapa bahkan membuat pembacanya merasa seperti sedang menjelajahi ruang ide yang belum banyak disentuh penulis lain. Kalau kamu ingin memperluas bacaanmu, lima genre buku yang jarang dibahas berikut ini menarik untuk dijelajahi.

1. Epistolary fiction

ilustrasi buku (unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Epistolary fiction adalah buku dengan genre yang disusun melalui bentuk surat, email, atau catatan harian tokohnya. Pembaca seolah mengintip kisah pribadi karakter melalui komunikasi tertulis yang jujur dan emosional. Sehingga buku dengan genre ini seakan membuat hubungan antara pembaca dan karakter terasa lebih dekat karena semua ditulis dari sudut pandang personal.

Buku yang terkenal dari genre ini adalah Dracula karya Bram Stoker, yang seluruh ceritanya tersusun dari surat dan jurnal para tokoh. Ada juga The Perks of Being a Wallflower karya Stephen Chbosky, yang menceritakan perjalanan remaja melalui serangkaian surat misterius. Genre ini cocok untuk kamu yang suka gaya bercerita personal dan realistis.

2. Climate fiction (Cli-Fi)

ilustrasi buku (unsplash.com/Daria Nepriakhina 🇺🇦)

Cli-Fi adalah singkatan dari Climate Fiction, genre yang fokus pada isu lingkungan dan perubahan iklim. Ceritanya bisa berupa dunia masa depan yang terpengaruh bencana alam atau masyarakat yang berjuang menghadapi dampak ekologis. Melalui fiksi, penulis mencoba mengajak pembaca untuk lebih peduli terhadap Bumi.

Buku yang terkenal dengan genre ini adalah The Ministry for the Future karya Kim Stanley Robinson, yang menyoroti upaya manusia melawan krisis iklim global. Ada juga Flight Behavior karya Barbara Kingsolver, yang menggabungkan drama manusia dengan isu ekologi. Genre ini cocok untuk pembaca yang tertarik pada isu sosial dan lingkungan.

3. Magical realism

ilustrasi buku (unsplash.com/Florencia Viadana))

Magical realism menghadirkan kisah realistis yang diselingi unsur magis tanpa dijelaskan secara ilmiah. Keajaiban dianggap wajar oleh tokoh-tokohnya, sehingga menciptakan suasana misterius. Genre ini sering kali menyoroti sisi emosional dan budaya masyarakat yang terdapat pada buku.

Buku yang paling ikonik adalah One Hundred Years of Solitude karya Gabriel García Márquez, yang penuh dengan simbolisme dan kejadian ajaib. Buku lain seperti The House of the Spirits karya Isabel Allende juga menghadirkan nuansa magis dalam kisah keluarga besar. Genre ini pas untuk kamu yang suka cerita dengan nuansa mistis tapi tetap terasa nyata.

4. Metafiction

ilustrasi buku (unsplash.com/Nick Fewings)

Metafiction adalah genre yang menyadari dirinya sebagai karya fiksi. Tokoh-tokohnya bisa tahu bahwa mereka berada dalam cerita, atau naratornya berbicara langsung kepada pembaca. Gaya ini terasa segar karena membuat pembaca ikut bermain dengan narasi.

Buku yang menarik dari genre ini adalah If on a Winter’s Night a Traveler karya Italo Calvino, di mana pembaca menjadi karakter utama dalam cerita. Ada juga House of Leaves karya Mark Z. Danielewski, yang memadukan format teks tidak biasa dengan narasi kompleks. Genre ini ideal untuk kamu yang suka cerita eksperimental.

5. Experimental literature

ilustrasi buku (unsplash.com/Ed Robertson)

Experimental literature berani menabrak aturan menulis konvensional. Buku ini bisa saja disusun tanpa tanda baca, berbentuk puisi visual, atau bahkan bisa dibaca dari arah berbeda. Fokusnya ada pada eksplorasi bahasa dan cara penyampaian, bukan hanya isi cerita.

Buku terkenal dari genre ini adalah Tree of Codes karya Jonathan Safran Foer, yang dibuat dengan memotong halaman buku lain sehingga menciptakan bentuk baru. Ada juga House of Incest karya Anaïs Nin, yang menulis prosa seperti puisi dengan gaya ekspresif. Genre ini cocok untuk pembaca yang ingin menikmati karya sastra sebagai pengalaman artistik.

Genre buku yang jarang dibahas ini membuka banyak kemungkinan baru dalam pengalaman membaca. Setiap genre punya cara unik untuk menyampaikan cerita dan membangkitkan emosi pembacanya. Jika kamu ingin keluar dari zona nyaman bacaan populer, cobalah satu dari lima genre ini dan temukan dunia cerita yang berbeda dari biasanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team