Banyak nasihat hidup yang didengar dari generasi boomer terdengar seperti kebijaksanaan. Namun, seiring berkembangnya pemahaman tentang kesehatan mental dan pola asuh, kamu mulai menyadari bahwa sebagian dari nilai-nilai tersebut mungkin bukan sekadar prinsip hidup, tapi reaksi terhadap luka batin yang tak pernah disembuhkan.
Dalam banyak kasus, hal-hal yang dianggap wajar dan masuk akal oleh mereka justru merupakan cara bertahan yang lahir dari pengalaman hidup yang keras dan penuh tuntutan. Alih-alih menyalahkan, memahami perspektif ini bisa membuka ruang empati. Di balik sikap keras atau kaku berikut ini, ada generasi yang dipaksa tumbuh sebelum waktunya. Berikut ini beberapa hal yang dianggap wajar oleh boomer padahal tanda trauma.