Siapa yang tidak kenal dengan istilah flexing? Ini merupakan sebutan sikap memamerkan segala sesuatu yang dimiliki secara berlebihan. Baik memamerkan kekayaan, status sosial, atau pencapaian yang sudah berhasil diraih. Bahkan sikap flexing ini dapat dijumpai dengan mudah di media sosial. Tidak jarang menjelma menjadi kebiasaan dan gaya hidup yang diagungkan oleh generasi muda.
Tapi yang paling penting dari fenomena tersebut, kita harus memahami motivasi seseorang melakukan flexing. Tentunya tidak didasari oleh validasi sosial dalam waktu sesaat. Tetapi turut diimbangi oleh perasaan puas dan percaya diri. Lantas, apa sajakah hal yang dirasakan seseorang setelah flexing? Mari temukan jawabannya di bawah ini.