5 Hal Insecure yang Sering Dianggap Wajar oleh Sekitar

Intinya sih...
- Lingkungan sering membentuk standar-standar tidak sehat, memicu perasaan kurang dan insecure
- Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain diperparah oleh media sosial, mengganggu cara kita melihat diri sendiri
- Kebiasaan insecure seperti takut gagal dan mencari validasi eksternal dapat merusak kepercayaan diri dan kemampuan untuk berkembang
Kadang kita tumbuh di lingkungan yang gak sadar telah membentuk standar-standar gak sehat. Hal-hal kecil seperti komentar soal fisik, pencapaian, sampai cara berpikir—sering kali dibalut dengan dalih “cuma becanda” atau “buat motivasi”. Padahal, tanpa sadar, kita jadi sering merasa kurang, membandingkan diri, dan mempertanyakan nilai diri sendiri. Insecure jadi sesuatu yang normal, bahkan dianggap bagian dari proses tumbuh. Tapi, benarkah harus seperti itu?
Kita semua pasti pernah ngerasa insecure. Itu manusiawi. Tapi kalau kebiasaan itu dipelihara, apalagi di-amin-i sama sekitar, lama-lama bisa jadi luka yang susah sembuh. Nah, di bawah ini lima kebiasaan insecure yang sering dianggap biasa aja sama lingkungan. Padahal efeknya bisa ganggu cara kita ngelihat diri sendiri dan ngatur masa depan. Yuk, sadari dan mulai ubah pola pikirnya.