Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Candice Picard)

Rasa percaya diri memang harus dimiliki setiap orang sebagai modal untuk berjuang mewujudkan impian dan cita-cita. Gak heran kalau banyak orang mulai melakukan berbagai cara demi menumbuhkan kepercayaan diri lewat kebiasaan baik atau kalimat motivasi yang positif.

Sayangnya, terkadang rasa percaya diri ini tumbuh melampaui batas hingga muncul sisi narsistik dalam diri. Agar tidak salah mengenali tanda-tandanya, berikut beberapa hal yang bisa jadi pembeda antara orang yang percaya diri dan narsistik.

1. Punya fokus pada diri sendiri dengan kadar berbeda

ilustrasi tertawa bahagia (Unsplash.com/Caroline Veronez)

Memang benar, baik orang percaya diri maupun narsistik punya fokus yang gak akan jauh dari dirinya sendiri. Namun, ada perbedaan kadar kepedulian pada diri sendiri yang khas di antara keduanya.

Orang yang percaya diri akan memperhatikan diri saat itu dianggap sebagai kebutuhan. Misalnya, sikap yang harus dilakukan atau diubah agar bisa tampil percaya diri.

Berbeda cerita dengan orang narsistik. Mereka memang hanya akan selalu fokus ada dirinya sendiri tanpa punya empati untuk orang lain. Baginya, yang terpenting adalah kebutuhannya sendiri agar bisa tampil sempurna dan jadi yang terbaik dalam segala hal.

2. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain

Editorial Team

Tonton lebih seru di