Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi iktikaf (pexels.com/Alena Darmel)

Di sepuluh hari terakhir Ramadan, umat muslim akan semakin gencar beribadah dan melakukan amalan terpuji untuk meraih lebih banyak keberkahan di bulan suci ini. Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan secara rutin di penghujung Ramadan adalah beriktikaf.

Iktikaf dalam bahasa Arab berarti menetap. Yang dimaksudkan dari ibadah ini adalah berdiam diri di masjid semalaman, diisi dengan membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa. Biar iktikaf yang dilakukan afdal dan mendatangkan keberkahan, hindari lima hal berikut yang bisa membatalkan ibadah ini. Yuk, simak!

1. Mabuk atau kehilangan akal sehat

Ilustrasi murung (pexels.com/pixabay)

Syarat sah diterimanya ibadah adalah dilakukan dalam keadaan berakal sehat. Sengaja mabuk hingga kehilangan akal sehat jelas akan membatalkan iktikaf dan menggugurkan pahalanya.

Orang yang kehilangan akal sehat jadi tidak bisa mengendalikan diri, bahkan berpotensi melakukan hal-hal yang mengingkari ajaran Islam. Jika kondisi ini bersifat sementara, kemudian dia segera sembuh, maka harus membaca niat kembali sebelum mulai iktikaf.

Namun, jika mabuk atau kehilangan akal sehat secara gak sengaja, misalnya akibat mengonsumsi makanan atau minuman tertentu di mana dia belum memahami kandungan di dalamnya, maka iktikaf tidak dianggap batal.

2. Pingsan yang disengaja

Editorial Team

Tonton lebih seru di