Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
dramabeans.com

Ketika ada seseorang yang sedang bersedih, gak jarang kita mendengar berbagai macam seruan penyemangat dengan label empati yang dimaksudkan untuk sekadar menenangkan hati. Namun, nyatanya gak semua kata-kata penyemangat mampu bekerja untuk menghilangkan rasa sedih.

Memaksakan seseorang untuk tetap berpositif ria di tengah kesedihan yang dirasakannya sebenarnya bukanlah empati, melainkan toxic positivity. Bukannya memperbaiki suasana hati, menyebarkan toxic positivity justru akan semakin memperkeruh situasi.

Supaya gak salah dalam mengekspresikan rasa empati, coba lakukan lima hal ini untuk menghindari toxic positivity.

1. Daripada memburu seseorang untuk selalu bersemangat, berilah kesempatan padanya untuk bersedih sejenak

dramabeans.com

"Nangis nggak akan bikin masalahmu selesai. Ayo semangat!"

Kalimat semacam ini sering kali diucapkan saat ada seseorang yang mengekspresikan rasa sedihnya dengan menangis. Sebenarnya, gak perlu diberi tahu pun, seseorang itu mungkin sudah tahu bahwa menangis gak akan menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya.

Kamu harus mengerti bahwa menangis adalah cara seseorang untuk meluapkan emosi sedih yang dirasakannya. Jangan mencoba memburu seseorang untuk terus bersemangat dan berilah ruang untuknya merasakan sedih sejenak.

Selama gak berlarut-larut, bersedih bisa membuat hati terasa lebih lega.

2. Gak melulu perlu solusi, kadang yang dibutuhkan hanyalah dimengerti

Editorial Team

Tonton lebih seru di