Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Inspirasi Interior Monastery Style yang Sederhana tapi Damai

ilustrasi interior rumah dengan furnitur kayu
ilustrasi interior rumah dengan furnitur kayu (pexels.com/Rachel Claire)
Intinya sih...
  • Dinding batu alam memberikan kesan kokoh dan damai
  • Furnitur kayu solid menciptakan nuansa jujur dan autentik
  • Pencahayaan alami menghadirkan energi positif dan harapan dalam ruangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gaya interior monastery style semakin populer karena menghadirkan suasana sederhana, tapi penuh ketenangan. Terinspirasi dari kehidupan biara yang identik dengan kesunyian, gaya ini menekankan kesederhanaan, fungsionalitas, serta ketulusan dalam setiap detail ruang. Alih-alih penuh dekorasi berlebihan, monastery style justru menekankan atmosfer damai melalui material alami, pencahayaan lembut, dan warna-warna netral yang membungkus ruangan dengan rasa tenteram.

Menariknya, gaya ini sangat cocok buat siapa saja yang ingin menghadirkan harmoni di tengah kesibukan modern. Rumah dengan interior monastery style seakan mengingatkan bahwa tempat tinggal bukan hanya sekadar ruang untuk beristirahat, tetapi juga sarana untuk menenangkan hati dan pikiran. Dengan inspirasi yang tepat, nuansa damai bisa dirasakan sejak pertama kali melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah.

1. Dinding batu alam yang membawa keheningan

ilustrasi interior rumah dengan dinding batu alam
ilustrasi interior rumah dengan dinding batu alam (unsplash.com/Collov Home Design)

Ciri khas utama dari monastery style adalah penggunaan dinding batu alam yang menghadirkan kesan kokoh sekaligus damai. Batu alam memberikan tekstur alami yang tidak hanya mempercantik ruangan, tetapi juga memunculkan perasaan tenang seperti berada di sebuah biara tua. Permukaan batu yang sederhana tanpa polesan berlebihan membuat suasana terasa lebih jujur dan autentik. Dengan pencahayaan lembut, dinding batu seolah hidup, memantulkan ketenangan yang meresap ke seluruh ruang.

Selain estetika, dinding batu juga memiliki keunggulan fungsional. Material ini mampu menjaga suhu ruangan tetap sejuk di siang hari dan hangat saat malam, menciptakan kenyamanan tanpa usaha berlebih. Dipadukan dengan furnitur kayu sederhana, ruangan menjadi tempat terbaik untuk melepas lelah setelah aktivitas padat. Kehadiran batu alam menjadikan ruangan bukan sekadar indah dipandang, tetapi juga terasa menenangkan bagi jiwa.

2. Furnitur kayu solid yang jujur dan kokoh

ilustrasi interior ruang tamu dengan furnitur kayu
ilustrasi interior ruang tamu dengan furnitur kayu (pexels.com/Gabriela Pons)

Furnitur dari kayu solid adalah elemen penting dalam interior monastery style. Kayu dengan warna alami memberikan kesan hangat dan sederhana tanpa harus terlihat kaku. Kursi, meja, dan lemari dari kayu solid biasanya memiliki bentuk yang sederhana, jauh dari ukiran rumit, namun justru itulah yang menonjolkan esensi gaya ini. Kekuatan kayu menghadirkan nuansa kokoh, seolah-olah furnitur tersebut bisa bertahan lama dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Selain itu, kayu solid mampu menciptakan perasaan dekat dengan alam. Serat kayu yang terlihat jelas menambah kesan autentik, seakan ruangan menjadi bagian dari kehidupan yang lebih membumi. Ditambah dengan finishing natural, furnitur kayu solid mampu menyatu harmonis dengan elemen batu, lantai tanah liat, maupun pencahayaan alami. Kesederhanaan ini membuat ruang terasa lebih jujur, jauh dari kesan artifisial yang berlebihan.

3. Pencahayaan alami yang menenangkan

ilustrasi interior dengan tanaman gantung
ilustrasi interior dengan tanaman gantung (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Monastery style sangat mengandalkan pencahayaan alami sebagai sumber utama ketenangan. Jendela besar dengan bingkai sederhana memungkinkan sinar matahari masuk secara lembut ke dalam ruangan. Cahaya yang jatuh di atas lantai kayu atau batu alam menciptakan permainan bayangan yang menenangkan, seakan mengingatkan pada suasana kapel kuno. Kehadiran cahaya alami membuat ruang tidak hanya terang, tetapi juga terasa hidup dan penuh energi positif.

Menariknya, pencahayaan alami dalam gaya ini gak hanya berfungsi secara praktis, tetapi juga memiliki makna emosional. Cahaya dianggap sebagai simbol harapan dan ketulusan, menghadirkan suasana yang damai setiap hari. Dengan memaksimalkan cahaya matahari dan meminimalisir penggunaan lampu buatan di siang hari, ruangan menjadi lebih ramah lingkungan. Kehadiran cahaya alami membuat setiap sudut rumah terasa tulus dan penuh kehidupan.

4. Warna netral yang mengalirkan ketenangan

ilustrasi interior dengan meja kayu
ilustrasi interior dengan meja kayu (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Warna menjadi elemen penting dalam menciptakan atmosfer monastery style. Palet warna netral seperti putih tulang, krem, abu-abu, dan cokelat muda mendominasi ruangan, menghadirkan ketenangan tanpa terkesan membosankan. Warna-warna ini menciptakan ilusi ruang yang lebih luas sekaligus memberikan latar yang ideal untuk elemen alami seperti batu dan kayu. Perpaduan sederhana ini membuat rumah terasa lebih seimbang dan harmonis.

Selain menenangkan mata, warna netral juga mudah dipadukan dengan berbagai tekstur alami. Karpet wol dengan warna gading, linen sederhana berwarna krem, atau keramik tanah liat dengan nuansa hangat bisa menjadi pelengkap yang pas. Kehadiran warna netral seakan mengajarkan bahwa keindahan tidak selalu harus mencolok, justru kesederhanaanlah yang menghadirkan kedamaian sejati. Dengan begitu, ruangan menjadi tempat yang menenangkan jiwa setiap kali ditinggali.

5. Sentuhan tanaman hijau yang menyegarkan

ilustrasi interior dengan tanaman hias
ilustrasi interior dengan tanaman hias (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Meski gaya monastery identik dengan kesederhanaan, sentuhan tanaman hijau tetap punya peran besar dalam menghadirkan keseimbangan. Tanaman hias dengan daun hijau pekat, seperti ficus lyrata atau monstera deliciosa, mampu memberikan kesegaran visual tanpa mengurangi esensi tenang dari ruangan. Peletakan tanaman di sudut ruang atau dekat jendela menciptakan hubungan alami antara interior dengan dunia luar. Suasana jadi lebih damai, seakan udara segar masuk tanpa henti.

Selain memberikan estetika, tanaman juga membawa manfaat kesehatan. Udara dalam ruangan terasa lebih bersih, kelembapan terjaga, dan aroma alami semakin menenangkan. Kehadiran tanaman menjadi simbol kehidupan yang menyatu dengan kesunyian gaya monastery. Dengan kombinasi ini, ruangan gak hanya terasa sederhana, tetapi juga sejuk, segar, dan menyenangkan untuk ditempati dalam waktu lama.

Monastery style bukan sekadar tren interior, melainkan cara menghadirkan ketulusan dalam ruang hidup. Kesederhanaan yang ditawarkan justru mampu memberikan ketenangan di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Setiap elemen, mulai dari batu, kayu, cahaya, warna, hingga tanaman, berpadu membentuk harmoni yang menenangkan.

Menerapkan gaya ini berarti mengundang keheningan dan keseimbangan ke dalam rumah. Ruang pun terasa lebih damai, tulus, dan membumi. Dengan inspirasi yang tepat, rumah bisa menjadi tempat terbaik untuk menenangkan hati sekaligus merayakan kesederhanaan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Ide Meja Makan yang Cocok untuk Gaya Dekorasi Modern

29 Sep 2025, 23:42 WIBLife