IWD 2023 di Surabaya: Perempuan Harus Ikut Ambil Peran

Tanggal 8 Maret diperingati sebagai International Women's Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional. Untuk tahun ini, tema yang diambil adalah #EmbraceEquity yang berfokus pada kesetaraan dan keadilan gender.
Pada hari yang sama, jaringan Marriot International di Surabaya menggelar seminar bertajuk Perempuan: Peran Perempuan Indonesia di The Westin Grand Ballroom & Convention Center Surabaya. Seminar yang dihadiri kurang lebih 670 undangan ini menghadirkan tiga pembicara.
Di antaranya Puteri Indonesia Pariwisata 2022, Adinda Cresheilla; Performance and Life, Self and Family Empowerment Coach, Enda Saragih; dan Champion of Women in Leadership Marriott Indonesia and General Manager Moxy Bandung, Caitie Lee.
Dalam kesempatan tersebut, ketiga pembicara berpendapat bagaimana perempuan harus ikut ambil peran dalam berbagai bidang. Ada pula cerita betapa sulitnya menyeimbangkan peran wanita dalam lingkup pekerjaan hingga pengalaman bullying yang diterima. Selengkapnya, simak cerita ketiga perempuan hebat tersebut di bawah ini!
1. Perempuan adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dirancang tahan banting

Perempuan adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dirancang paling tahan banting. Itulah kalimat pembuka Enda Saragih saat membuka sesinya. Bagaimana tidak, perempuan sangat kuat karena bisa menjalani kodratnya yang meliputi mens, hamil, melahirkan, dan menyusui.
Perempuan berusia 56 tahun ini mengatakan perempuan memiliki peran yang krusial. Ia membagi peran-peran tersebut menjadi beberapa bagian, antara lain peran sebagai warga negara, pribadi, istri, dan ibu.
Enda mendorong perempuan harus ambil peran dan ikut andil untuk mencerdaskan bangsa. Sebagai contoh, ia tak segan untuk menegur baik-baik anak yang melakukan kenakalan remaja yang lewat di depannya.
"Jangan pikir dua kali. Soal dampak, itu lain soal," tutur Performance and Life, Self and Family Empowerment Coach ini.
Untuk mengambil peran tersebut, perempuan harus punya pilihan untuk diri sendiri. Jangan sampai orang lain menyetir dan menghentikan apa yang kita inginkan.
"Mau nikah silakan, mau childfree silakan, mau berkarir silakan, asalkan itu pilihan sendiri, bukan dari orang lain," tambah Enda.
Selanjutnya, ia mendukung para perempuan untuk menjadi pribadi yang lebih bahagia, apa pun pekerjaannya. Menurutnya, perempuan bahagia akan lebih produktif dan berkontribusi lebih banyak, bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.
Ia paham betul beratnya menjadi wanita karir, ibu rumah tangga, dan working mom. Maka dari itu, untuk menjaga kewarasan, ia membagikan tentang mindfulness atau kesadaran diri.
"Jangan lupa bahagia, jangan lupa mindfulness," ujar Enda Saragih.
2. Perempuan bisa dipandang seutuhnya sebagai manusia

Sejak dinobatkan menjadi Puteri Indonesia Pariwisata 2022, kehidupan Adinda Cresheilla mulai disorot banyak orang. Di balik pesonanya, tak ada yang menyangka kalau perempuan asal Jawa Timur ini pernah menjadi korban bullying.
Meski begitu, Adinda menyikapinya dengan santai. Bahkan, saat mengikuti Puteri Indonesai, ia membaca komentar warganet satu persatu, baik yang negatif atau positif. Dengan begitu, ia bisa mengetahuinya kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa terus berkembang.
Sejak kecil, Adinda Cresheilla sudah lekat dengan berbagai macam perlombaan. Ia mengaku selalu didorong oleh orang tuanya untuk mencoba banyak hal, seperti tari tradisional, tari modern, sepak bola, tenis, paduan suara, basket, hingga menjadi model Gadis Sampul. Sayangnya, ia tak pernah menang dan selalu gagal.
"Saya merasa seolah kegagalan itu milik saya," ucap perempuan kelahiran 1997 ini.
Tak pantang menyerah, ia bahkan mendaftar Puteri Indonesia sebanyak dua kali dan akhirnya keluar sebagai Puteri Indonesia Pariwisata 2022.
Adinda sempat melanjutkan studinya ke Melbourne, Australia. Kehidupannya di negeri orang jauh dari kata glamour. Ia bahkan sempat bekerja di tiga tempat kerja sekaligus hingga merasakan lelah yang teramat sangat.
Namun, ia mendapatkan sisi lain yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia melihat bahwa perempuan di luar negeri dianggap setara dan dilihat sebagai manusia seutuhnya.
Dari situ, perempuan yang lahir di Surabaya ini merasa lebih bebas dan banyak kesempatan yang datang. "Sudah bukan zamannya perempuan dilihat dari fisiknya doang. You're just human," ucap Adinda.
Dari berbagai pengalaman yang ia alami tersebut, Puteri Indonesia Pariwisata 2022 ini menjadi termotivasi untuk mendorong perempuan Indonesia untuk lebih berkarya dan mengeluarkan pendapatnya. Ia bahkan membuat platform khusus perempuan pada 2020 untuk menyuarakan misinya tersebut.
3. Peran perempuan dalam lingkup keluarga dan pekerjaan

Menjadi perempuan bukan berarti tak bisa menjadi pemimpin. Caitie Lee, Champion of Women in Leadership Marriot Indonesia and General Manager Moxy Bandung, menjadi bukti bahwa perempuan bisa melakukan banyak hal sekaligus.
Ibu dari tiga orang anak ini bersyukur bisa berkarir di Indonesia yang lingkungannya cukup mendukung untuk menjadi working mom. "Kerja di Indonesia sebagai working mom adalah surga," ujarnya.
Kata dia, jika tetap berkarir di Korea, kemungkinan ia tidak bisa punya tiga anak. "Paling cuma bisa satu anak. Saya gak bisa menemukan seperti ini di tempat lain," ucap perempuan asal Korea Selatan ini.
Meski demikian, ia tidak menampik kalau kadang kesulitan untuk menerapkan work life balance atau menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ada saatnya ia merasa patah hati ketika sang anak memohon tidak pergi bekerja.
Namun, ia sadar bahwa ada saatnya ia menang dan kadang kalah. Kadang kerja overtime, kadang bisa pulang tenggo. Caitie Lee mencoba untuk fokus pada keluarga saat akhir pekan. Ia juga mulai berolahraga dan meditasi untuk menjaga stamina serta kewarasan. "Quality over quantity," tambah Caitie.
Menjadi working mom bukanlah perkara mudah, meski begitu ia mendukung perempuan untuk terus berkarir. General Manager Moxy Bandung ini mengatakan kedisipilinan itu penting. Dari situ, akan ada banyak soft skill yang berkembang.
Sebagai penutup, ia mendorong para perempuan untuk mewujudkan impiannya. Jangan sampai impian dan harapan kita jadi pupus karena pendapat orang lain.
"Trust yourself, go for it, jangan dengerin apa kata orang," tutup Caitie Lee.
Inilah saatnya perempuan ambil peran dalam masyarakat. Ingat, perempuan juga bisa menentukan pilihannya sendiri. Happy International Women's Day!