ilustrasi membaca niat puasa (pexels/Gül Işık)
Puasa sunah Ayyamul Bidh dilaksanakan sebagaimana puasa lainnya. Diawali dengan sahur sebelum matahari terbit dengan meniatkan diri untuk berpuasa. Adapun niat khusus untuk puasa Ayyamul Bidh, yakni:
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Setelah membaca niat, maka melakukan puasa dengan menahan nafsu, makan-minum, dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa hingga matahari terbenam. Saat waktu magrib tiba, segerakan berbuka puasa dengan membaca doa.
Sementara untuk puasa Senin dan Kamis, caranya sama dengan puasa lainnya. Berikut adalah niat yang dibaca untuk puasa Senin:
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Saya berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."
Untuk puasa Kamis, berikut adalah niat yang dapat dipanjatkan:
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ."