ilustrasi refleksi diri (unsplash.com/Joshua Earle)
Kenyataan hidup bagi banyak orang dewasa adalah tumbuh tanpa masa anak-anak yang bahagia, stabil, dan penuh kasih. Luka masa kecil tersebut membentuk dan memengaruhi kepribadian di masa dewasa. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan penuh kasih, stabil dan bahagia memiliki inner child yang sehat, seimbang, dan positif yang penuh dengan kegembiraan, cinta, dan kepercayaan pada orang-orang di sekitar mereka.
Untuk berdamai dengan luka masa kecil, kita harus mengenali diri kita yang sesungguhnya. Apakah versi dewasamu sudah pernah berbincang dengan anak kecil dalam dirimu? Cobalah untuk mengajaknya berbincang, mencari tahu apa yang mengganggu.
Mencari tahu permasalahan apa yang belum selesai hingga memengaruhi masa dewasamu kini. Ajaklah anak kecil dalam dirimu untuk saling mengenal lebih baik, berdamai dan bersiap menghadapi masa depan dengan saling menguatkan. Hal-hal yang bisa kamu lakukan di antaranya adalah:
- Refleksi diri ketika sendirian;
- Menulis jurnal ekspresif;
- Mengenali berbagai jenis emosi yang muncul setiap hari;
- Melapangkan dada untuk menerima keadaan;
- Berpikir jernih untuk memperbaiki keadaan;
- Meditasi;
- Berhenti menyalahkan diri sendiri;
- Menemukan coping stres yang baik untuk diri (contoh: menulis, melukis, menggambar dan lain-lain.);
- Memberikan kata-kata afirmasi positif setiap hari untuk diri sendiri (Contoh: “Terima kasih sudah menemani hari yang panjang ini, sekarang waktunya untuk beristirahat tidur dengan baik.”
Semoga pembahasan mengenai empat jenis inner child wounds yang berpotensi dialami setiap individu dan bagaimana cara untuk berdamai dengannya. Apa pun emosi yang kamu rasakan di setiap harinya, emosi tersebut adalah valid! Yuk, menyembuhkan dan berdamai dengan anak kecil di dalam diri kita untuk kehidupan yang stabil, sehat secara fisik dan mental.