Journaling dulu identik dengan buku catatan, pena, dan momen tenang di sore saat pikiran mulai penuh. Tapi sekarang, kebanyakan orang justru membuka notes app atau merekam voice memo ketika ingin menuangkan apa yang ada dalam isi kepala. Aplikasi semacam itu memang praktis, cepat, dan bisa dilakukan kapan saja.
Padahal, menulis dengan tangan punya nuansa yang berbeda. Setiap huruf yang terbentuk di atas kertas membawa emosi dan ritme yang sulit ditiru oleh layar ponsel. Saat pena menyentuh kertas, pikiran bergerak lebih pelan, memberi ruang bagi refleksi yang dalam. Lantas, apakah journaling efektif di era notes app dan voice memo? Cari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah ini, yuk!
