ilustrasi peristiwa Qabil membunuh Habil (lookandlearn.com/Jan Luyken, dok. Rijksmuseum)
Adapun anak Nabi Adam yang namanya paling dikenal adalah Qabil dan Habil. Kisah keduanya tersebut diabadikan dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah ayat 27–31. Pada ayat tersebut, diceritakan bagaimana kejahatan paling pertama di bumi bisa terjadi.
Dilansir NU Online, catatan sejarah menyebutkan bahwa kejadian tersebut bermula ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Adam untuk menikahkan putra-putrinya. Setiap anak akan menikah dengan saudara yang bukan kembarannya.
Sesuai aturan yang telah Allah tetapkan, maka Qabil kelak dipasangkan dengan saudara kembar Habil, Labuda, dan Habil akan menjadi pasangan Iqlima, saudara kembar Qabil. Hanya saja, Qabil, putra yang lebih tua, tidak terima dengan ketetapan itu. Dirinya bersikuat ingin menikahi Iqlima lantaran paras saudari kembarnya itu lebih elok daripada Labuda.
Akhirnya, sebagai jalan tengah, Nabi Adam pun menyuruh kedua putranya untuk berkurban. Qabil yang seorang petani menjadikan hasil bumi sebagai kurbannya, sedangkan Habil mengurbankan seekor kambing karena dirinya berprofesi sebagai peternak.
Dari kedua persembahan tersebut, hanya kurban Habil yang diterima oleh Allah. Lagi-lagi, Qabil tidak terima dengan ketetapan yang telah Allah SWT tentukan. Dirinya yang penuh rasa dengki dan amarah lantas berencana untuk membunuh saudaranya sendiri.
Berdasarkan pendapat ulama, Qabil membunuh adiknya di Gua Dam, kawasan pegunungan Qasiun wilayah utara Damaskus. Ia merenggut nyawa Habil dengan cara melempar batu ke kepalanya sampai terluka parah. Peristiwa tersebut jadi pembunuhan pertama yang pernah manusia lakukan di muka Bumi.
Karena merupakan kejahatan yang pertama kali, Qabil akan menanggung dosa dari setiap manusia yang melakukan pembunuhan lantaran dirinya telah "mencontohkan" hal yang tidak baik.