ilustrasi wanita menulis (pexels.com/alex green)
Setelah memahami tiga istilah penting di atas, mari simak simulasi penghitungan neptu dan pancasuda untuk tanggal tertentu. Ambil contoh seorang pria bernama Timmy yang lahir pada hari Sabtu pahing, berencana melangsungkan pernikahan pada tanggal 3 Februari 2023.
Ada dua neptu yang dihitung, yaitu neptu dari hari lahir Timmy dan tanggal yang dia pilih. Ikuti langkah-langkah penghitungannya sebagai berikut:
- Neptu hari lahir Timmy (Sabtu pahing) adalah 9 + 9 = 18
- Neptu hari Jumat, 3 Februari 2023 (Jumat kliwon) adalah 6 + 8 = 14
- Jumlah dari kedua neptu di atas adalah 32, dibagi 5 untuk menentukan pancasuda. Hasilnya pembagiannya menyisakan angka 2
Setelah melakukan penghitungan, didapatkan sisa angka 2 yang berarti lungguh dalam pancasuda. Lungguh berarti disegani, dihormati, dan ditinggikan derajatnya. Berdasarkan hasil penghitungan ini, Timmy yang lahir di hari Sabtu pahing diramalkan akan punya peruntungan bagus jika menikah pada tanggal 3 Februari 2023 yang memiliki pasaran hari Jumat kliwon.
Jika ada hasil penghitungan neptu dan pancasuda yang memiliki sisa nol, atau habis dibagi lima, maka termasuk dalam pati. Misalnya seseorang yang lahir pada hari Jumat wage (10) berniat menggelar pernikahan pada hari Minggu legi (10), jumlah neptunya adalah 20 dan habis dibagi dengan angka 5.