Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menolak sesuatu (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi menolak sesuatu (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu risiko yang sering dialami saat kamu punya banyak uang, atau setidaknya dianggap begitu, yaitu sering dijadikan sebagai "dana darurat" alias sasaran untuk meminjam uang. Tidak dapat dimungkiri, pinjam uang adalah cara termudah untuk mendapatkan uang secara instan dalam keadaan terdesak. Oleh sebab itu, banyak orang memilih upaya ini saat dirasa tidak ada lagi jalan lain yang dapat ditempuh dalam waktu dekat.

Pada saat seperti ini, mereka yang didatangi untuk dipinjam uangnya banyak yang merasa tidak enak hati bila menolak membantu karena takut akan dianggap sombong atau tega. Kendati begitu, bila memang tidak ingin meminjamkan uang, kamu boleh, kok, menolak dengan sopan dan tindakan ini sangat valid. Apakah ada alasan valid kamu boleh menolak untuk meminjamkan uang? Simak dulu artikel berikut ini sampai selesai, ya!

1. Uang yang dimiliki sudah dikelola sedemikian rupa untuk mencukupi kebutuhan harian

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Setiap kali tiba hari gajian, kamu dan banyak orang lainnya tentu akan segera mengatur uang tersebut dengan tepat. Semua uang yang ada dikelola dengan cara dibagi ke dalam kategori yang sesuai untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk hiburan, tabungan, dan juga dana darurat. Dengan begini, diharapkan uang yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara bijaksana.

Nah, bila tiba-tiba seseorang datang untuk meminjam uang, kamu boleh kok menolak untuk membantu. Pasalnya, seluruh uangmu memang sudah dikelola dengan teliti, sehingga tidak ada lagi yang bisa dipinjamkan. Kalau misalnya saja kamu tidak tega dan memaksakan diri untuk memberi pinjaman yang diambil dari salah satu kategori, seperti tabungan, maka nanti kondisi keuanganmu yang sudah stabil akan menjadi "pincang" dan menyulitkan diri sendiri.

2. Tidak ada uang tunai sejumlah yang ingin dipinjam

ilustrasi menyimpan uang ke dalam dompet (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Keputusan untuk menolak memberi pinjaman uang juga bisa terjadi tanpa unsur kesengajaan, lho. Ketika ada seseorang yang terdesak butuh uang dan ingin minta bantuanmu, sebenarnya hatimu juga tergerak untuk membantu, apa lagi bila orang itu memang menceritakan kondisi yang sesungguhnya. Namun demikian, pada akhirnya kamu boleh mengurungkan niat untuk menolong bila tidak punya uang tunai sebanyak yang dia butuhkan.

Pasalnya, banyak orang, mungkin kamu juga menjadi salah satunya, menyimpan sebagian besar uang dalam bentuk tabungan yang tidak mudah dicairkan segera, seperti deposito, atau menginvestasikannya dalam beragam bentuk. Kamu hanya memegang uang dalam jumlah seperlunya saja untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jika kondisinya demikian, maka tidak perlu memaksakan diri untuk meminjamkan uang.

3. Menghindari terjadinya konflik dengan pihak peminjam uang

ilustrasi seorang perempuan yang sedang memegang uang tunai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebagian orang yang meminjam uang memang tahu diri dan sangat bertanggung jawab untuk melunasi utangnya tepat waktu. Sayangnya, sebagian yang lain hanya tampak baik dan memelas saat butuh uang, tetapi begitu tiba waktu membayar, mereka mangkir atau malah balik menyalahkan si pemberi pinjaman. Jujur, hal semacam ini menjadi salah satu pengalaman traumatik yang dapat menimpa siapa saja.

Nah, meski kamu tidak mengalami kejadian buruk tersebut secara langsung, tetapi belajar dari pengalaman orang lain dan memutuskan untuk menolak meminjamkan uang saat ada yang butuh bantuan, ingat, kamu tidak jahat. Pasalnya, tidak pernah ada jaminan bahwa orang itu akan benar-benar mengembalikan uang yang dipinjamnya tepat waktu. Sebelum ini menjadi masalah serius di kemudian hari, lebih baik kamu menyatakan diri bahwa keberatan untuk membantu.

Bila memang merasa hal ini berpotensi menjadi masalah di masa depan, kamu boleh menolak untuk meminjamkan uang dan itu hakmu, kok. Tidak perlu merasa bersalah karena memang ini bukan salahmu. Dengan ketegasan semacam ini, hati merasa tenang, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team