ilustrasi Ka'Bah (wikimedia.commons/128flashfire)
Isra Miraj merupakan suatu peristiwa perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW bersama dengan malaikat Jibril dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Perjalanan ini juga merupakan mukjizat dari Allah SWT untuk Rasulullah SAW karena jadi perjalanan mustahil yang dilakukan manusia saat ini.
Isra memiliki arti sebagai perjalanan menembus ruang yang membuat Rasulullah SAW dapat menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat. Sementara Miraj memiliki arti perjalanan menuju Sidratul Muntaha yang mana merupakan tujuan akhir dari Rasulullah SAW.
Perjalanan ini semakin menarik karena salah satu kejadian penting yang ada pada Isra Miraj adalah turunnya syariat salat lima waktu. Hal ini tertulis dalam Kitab Fadhail ash-Shahabah dalam hadis berikut ini:
هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ". قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي
Artinya: "Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, 'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR Bukhari)
Hadis di atas menjelaskan bahwa awal mulanya Allah SWT memerintahkan untuk melaksanakan salat sebanyak 50 rakaat, namun Rasulullah SAW meminta keringanan setelah mendengar saran dari Nabi Musa AS. Berkat keringanan yang diminta Rasulullah SAW, saat ini kita hanya perlu memenuhi sebanyak 17 rakaat jika ditotalkan dari subuh hingga Isya. Jadi, tidak ada alasan lagi buat menunda salat ya!