Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi biji kopi (freepik.com/freepik
ilustrasi biji kopi (freepik.com/freepik

Intinya sih...

  • Kadar kafein tinggi, mencapai 2-2,7% per biji

  • Cita rasa pahit yang kuat dengan sensasi cokelat hitam atau kacang panggang

  • Aroma tanah dan kayu memberikan kesan kopi yang lebih alami dan "jujur"

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kopi robusta merupakan salah satu jenis kopi yang sangat populer di dunia, termasuk di Indonesia yang menjadi salah satu negara penghasil robusta terbesar. Dibandingkan dengan kopi arabika, robusta dikenal memiliki cita rasa dan karakteristik yang lebih kuat dan berani.

Tak heran jika robusta sering dipilih untuk campuran kopi instan maupun espresso karena mampu memberikan tendangan rasa yang khas. Untuk lebih mengenal kopi robusta, mari kita simak lima karakteristik dan keunikan rasanya berikut ini yang dilansir dari lavazzausa.com:

1. Kadar kafein lebih tinggi

ilustrasi biji kopi (freepik.com/freepik

Salah satu karakteristik paling mencolok dari kopi robusta adalah kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dibandingkan kopi arabika. Kadar kafein pada robusta bisa mencapai dua kali lipat dari arabika, yaitu sekitar 2-2,7% kafein per biji. Kandungan kafein yang tinggi ini bukan hanya berpengaruh pada efek stimulan yang lebih kuat, tetapi juga menjadi alasan mengapa robusta lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanaman.

Kafein yang lebih tinggi juga memberikan rasa pahit yang lebih dominan pada robusta. Itulah sebabnya robusta sering menjadi pilihan bagi pecinta kopi yang menginginkan sensasi kopi yang lebih kuat dan tidak terlalu asam. Kandungan kafein tinggi ini juga membuat robusta banyak digunakan dalam kopi kemasan dan minuman energi karena mampu memberikan efek menyegarkan yang lebih cepat terasa.

2. Cita rasa lebih pahit

ilustrasi biji kopi (freepik.com/freepik

Dibandingkan arabika yang cenderung memiliki rasa asam dengan aroma floral atau buah-buahan, robusta dikenal dengan rasa pahit yang khas. Pahitnya robusta terasa lebih pekat, dengan sensasi seperti cokelat hitam atau kacang panggang yang kuat. Rasa tebal dan pekat ini sering dicari dalam campuran kopi espresso karena mampu menambah body kopi yang penuh dan berkarakter.

Cita rasa robusta yang lebih pahit ini juga membuatnya menjadi favorit untuk kopi tubruk atau kopi tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Pahitnya robusta mampu menyatu dengan baik ketika diseduh langsung bersama ampas, menciptakan sensasi minum kopi yang autentik. Karakter ini membuat robusta sangat cocok bagi mereka yang menyukai kopi dengan sensasi rasa yang maskulin dan berani.

4. Aroma lebih tanah

ilustrasi biji kopi (freepik.com/freepik

Salah satu keunikan kopi robusta adalah aroma khasnya yang cenderung earthy atau tanah, dengan sentuhan woody atau kayu. Aroma ini muncul karena proses pembentukan rasa alami robusta, mulai dari varietas tanaman hingga metode pasca-panen yang digunakan. Aroma tanah dan kayu inilah yang membuat robusta sering diasosiasikan dengan rasa kopi yang lebih “kasar” tetapi tetap memikat.

Bagi sebagian orang, aroma robusta ini justru menjadi daya tarik tersendiri karena memberikan kesan kopi yang lebih alami dan “jujur” tanpa aroma tambahan yang lembut. Ketika disangrai dalam tingkat medium atau dark roast, aroma ini semakin menonjol dan memberikan pengalaman minum kopi yang lebih berkarakter. Tidak heran jika aroma robusta banyak dimanfaatkan dalam campuran kopi instan agar menghasilkan wangi kopi yang kuat.

4. Body kopi yang tebal dan berisi

ilustrasi biji kopi (freepik.com/freepik

Karakteristik lain yang membuat robusta unik adalah body atau tubuh kopinya yang terasa lebih tebal dan berisi di mulut. Body yang tebal ini memberikan sensasi kopi yang padat dan kaya ketika diminum, seolah-olah kopi membungkus seluruh lidah. Hal ini berbeda dengan arabika yang biasanya memiliki body lebih ringan dengan rasa yang kompleks dan berlapis.

Body tebal dari robusta sangat cocok bagi penyuka kopi hitam pekat, khususnya dalam metode seduh seperti espresso, kopi tubruk, atau kopi moka pot. Selain itu, body kopi robusta yang kuat membuatnya lebih tahan ketika dicampur susu, krimer, atau gula tanpa kehilangan rasa kopinya. Inilah mengapa robusta sering menjadi pilihan dalam campuran kopi susu tradisional atau kopi sachet.

5. Tekstur crema lebih banyak pada espresso

ilustrasi biji kopi (freepik.com/freepik

Bagi pecinta espresso, robusta dikenal sebagai penyumbang utama terbentuknya crema yang tebal dan cantik di permukaan kopi. Crema adalah lapisan busa keemasan yang muncul ketika kopi diekstraksi dengan tekanan tinggi, dan robusta berkontribusi besar pada produksi crema berkat kandungan minyak dan gasnya yang lebih banyak.

Tekstur crema dari robusta bukan hanya memperindah penampilan espresso, tetapi juga memberi sensasi rasa yang berbeda ketika menyeruput kopi. Crema memberikan sedikit rasa manis, pahit, dan gurih yang berpadu dengan kopi di bawahnya. Banyak barista dan produsen kopi memilih mencampurkan robusta dalam blend espresso untuk mendapatkan keseimbangan rasa dan tampilan yang sempurna.

Kopi robusta memang memiliki karakteristik dan cita rasa yang khas, berbeda dari arabika tetapi tetap punya pesonanya sendiri. Kadar kafein tinggi, rasa pahit yang kuat, aroma tanah, body tebal, hingga crema yang melimpah membuat robusta menjadi pilihan banyak penikmat kopi sejati. Jika kamu termasuk pecinta kopi yang menyukai cita rasa bold dan berani, kopi robusta layak untuk menjadi teman setiamu di setiap cangkir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian