potret baby boomer sibuk bekerja (pexels.com/MART PRODUCTION)
Banyak orang dari generasi baby boomer terbiasa menunda hal-hal penting yang sebenarnya mereka inginkan. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari merasa belum waktunya hingga adanya prioritas lain yang harus dikerjakan. Misalnya, mereka sering berkata ingin lebih sering berolahraga, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau mencoba hobi baru. Namun, rutinitas pekerjaan dan kewajiban sosial selalu menjadi alasan untuk menunda keinginan tersebut.
Sedangkan generasi milenial mulai meninggalkan kebiasaan ini dengan menyadari bahwa waktu adalah sumber daya yang tidak bisa diulang. Mereka memilih melakukan hal-hal yang sesuai dengan nilai dan keinginan pribadi sekarang ini. Jadwal dan aktivitas lain pun disesuaikan agar hal yang penting bisa terlaksana. Dengan pola pikir ini, generasi milenial merasa hidup lebih memuaskan dan menyadari bahwa kebahagiaan tidak perlu menunggu masa depan.
Generasi milenial memang hidup di zaman yang sangat berbeda dibandingkan baby boomer, sehingga kebiasaan lama banyak yang tidak lagi relevan. Meski begitu, bukan berarti semua nilai dari generasi sebelumnya diabaikan, ya. Melainkan disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
Perubahan pola pikir ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak memiliki rumus tunggal yang berlaku untuk semua orang. Pada akhirnya, setiap generasi berhak menciptakan definisi bahagianya sendiri. So, apakah kamu setuju dengan kebiasaan boomer yang ditinggalkan milenial agar bahagia? Atau kamu juga sudah menerapkan hal ini di kehidupan?