Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Kecil yang Bisa Merusak Self-Worth Tanpa Kamu Sadari

Ilustrasi seorang perempuan
Ilustrasi seorang perempuan (Pexels.com/Marcelo Chagas)
Intinya sih...
  • Terlalu membandingkan diri dengan orang lainKebiasaan membandingkan diri dengan orang lain di era media sosial dapat menurunkan rasa percaya diri dan mengurangi pemahaman nilai diri sendiri.
  • Tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiriKurang memberikan penghargaan pada diri sendiri membuat kita cenderung merasa kurang bernilai, meskipun sebenarnya sudah melakukan banyak hal positif.
  • Terlalu takut untuk gagalTakut gagal bisa membuat kita merasa tidak cukup baik dan kurang mampu, yang pada akhirnya merusak rasa percaya diri kita.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kebanyakan dari kita sering kali terjebak dalam rutinitas harian yang tampaknya tidak berbahaya. Namun, ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan tanpa sadar yang dapat merusak rasa harga diri atau self-worth kita. Pada awalnya, hal ini mungkin tidak terasa, tetapi seiring waktu dampaknya bisa sangat besar. Bisa jadi, kebiasaan ini berkembang menjadi pola pikir yang merugikan dan membentuk pandangan negatif terhadap diri kita.

Self-worth bukanlah sesuatu yang kita dapatkan hanya dari pencapaian besar atau pengakuan luar, tetapi dari cara kita memperlakukan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita tidak berhati-hati, kebiasaan-kebiasaan kecil ini bisa menjadi racun yang perlahan menggerogoti kepercayaan diri dan rasa nilai kita. Mari kita bahas lima kebiasaan yang sering dianggap sepele namun berpotensi merusak self-worth kita.

1. Terlalu membandingkan diri dengan orang lain

Ilustrasi seorang perempuan
Ilustrasi seorang perempuan (Pexels.com/Ron Lach)

Kebiasaan pertama yang bisa merusak self-worth adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Di era media sosial ini, sangat mudah untuk terjebak dalam perbandingan yang tidak sehat. Kita sering kali melihat pencapaian orang lain, kesuksesan mereka, atau kehidupan mereka yang tampaknya lebih sempurna, dan merasa tidak cukup. Padahal, setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda.

Membandingkan diri dengan orang lain dapat membuat kita lupa untuk menghargai pencapaian pribadi kita sendiri, sekecil apapun itu. Tanpa disadari, kebiasaan ini menurunkan rasa percaya diri kita karena kita fokus pada apa yang tidak kita miliki, daripada apa yang sudah kita capai. Ketika terus-menerus merasa kekurangan, kita akan semakin jauh dari pemahaman tentang nilai diri kita sendiri.

2. Tidak pernah memberikan penghargaan pada diri sendiri

Ilustrasi seorang wanita di tempat kerja
Ilustrasi seorang wanita di tempat kerja (Pexels.com/Karola G)

Kebiasaan berikutnya yang sering kita lakukan adalah tidak memberi penghargaan atau apresiasi pada diri sendiri. Kita sering kali terlalu keras pada diri sendiri, terlalu fokus pada apa yang belum kita capai, dan mengabaikan pencapaian kecil yang telah kita raih. Kita lebih sering mengkritik diri daripada merayakan setiap langkah maju, bahkan yang kecil sekalipun.

Padahal, memberi penghargaan pada diri sendiri adalah hal yang penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental kita. Ini bukan berarti kita menjadi sombong atau puas diri, tetapi memberi pengakuan pada setiap usaha dan kemajuan yang telah kita buat. Tanpa pengakuan ini, kita cenderung merasa kurang bernilai, meskipun sebenarnya kita sudah melakukan banyak hal positif.

3. Terlalu takut untuk gagal

Ilustrasi seorang pria sedang duduk
Ilustrasi seorang pria sedang duduk (Pexels.com/cottonbro studio)

Kebiasaan takut gagal adalah musuh utama dari self-worth. Ketika kita terlalu khawatir tentang kemungkinan kegagalan, kita cenderung menunda-nunda atau bahkan menghindari tantangan sama sekali. Kita membiarkan rasa takut itu mengendalikan kita, dan akhirnya, kita tidak pernah mengambil langkah untuk berkembang. Padahal, kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar dan berkembang.

Takut gagal bisa membuat kita merasa tidak cukup baik dan kurang mampu, yang pada akhirnya merusak rasa percaya diri kita. Jika kita terus-menerus menghindari risiko atau perubahan, kita tidak memberi kesempatan pada diri kita untuk tumbuh. Menghadapi kegagalan dengan cara yang konstruktif, bukan sebagai penilaian terhadap diri kita, adalah cara terbaik untuk menjaga dan memperkuat self-worth kita.

4. Mengabaikan kesehatan mental

Ilustrasi seorang wanita merasa lelah
Ilustrasi seorang wanita merasa lelah (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kesehatan mental sering kali dianggap sebelah mata, meskipun dampaknya sangat besar terhadap self-worth kita. Ketika kita tidak memberi perhatian pada kesehatan mental kita, baik itu dengan tidak mengelola stres atau mengabaikan perasaan cemas dan depresi, kita dapat merasa kehilangan kontrol atas hidup kita. Rasa cemas dan tidak tenang ini, jika dibiarkan, bisa menghancurkan kepercayaan diri kita dalam waktu yang sangat cepat.

Mengabaikan kesehatan mental bukan hanya tentang perasaan cemas yang datang secara tiba-tiba, tetapi juga bisa berwujud dalam bentuk penolakan terhadap diri sendiri. Ketika kita tidak merawat kesehatan mental kita, kita cenderung merasa lebih rendah, tidak berharga, dan tidak mampu untuk mengatasi tantangan hidup. Merawat kesehatan mental adalah investasi untuk mempertahankan self-worth yang sehat dan kuat.

5. Berbicara negatif tentang diri sendiri

Ilustrasi seorang pria
Ilustrasi seorang pria (Pexels.com/Fábio Lucas)

Salah satu kebiasaan paling merusak yang bisa kita lakukan adalah berbicara negatif tentang diri sendiri. Ketika kita terus-menerus mengkritik diri dengan kata-kata seperti "Aku tidak cukup baik," "Aku tidak pintar," atau "Aku tidak akan bisa melakukannya," kita secara tidak langsung menghancurkan harga diri kita sendiri. Kata-kata yang kita ucapkan tentang diri kita sangat berpengaruh terhadap bagaimana kita melihat diri kita sendiri.

Kebiasaan ini, meskipun tampak sederhana, dapat merusak self-worth dalam jangka panjang. Kata-kata negatif yang kita ucapkan terus-menerus bisa membentuk pola pikir yang berbahaya dan memperkuat keyakinan bahwa kita tidak cukup baik. Mulailah untuk berbicara pada diri sendiri dengan penuh kasih sayang dan pengertian, dan lihat bagaimana itu dapat mengubah pandangan kita terhadap diri kita sendiri.

Pada akhirnya, menjaga self-worth kita adalah proses yang berkelanjutan, dan itu dimulai dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita pilih setiap hari. Tidak ada yang instan, namun setiap langkah menuju kesadaran diri dan perawatan diri sangat berarti. Dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan yang merusak dan menggantinya dengan pola pikir dan kebiasaan yang lebih positif, kita tidak hanya meningkatkan self-worth, tetapi juga kualitas hidup kita. Ingat, kita layak untuk merasa cukup, tanpa harus menunggu pengakuan orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Contoh Soal PAS PAI Kelas 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka

03 Des 2025, 21:03 WIBLife