Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ekspresi terkejut (pexels.com/JJY Media)
ilustrasi ekspresi terkejut (pexels.com/JJY Media)

Hari yang buruk tidak selalu disebabkan oleh masalah-masalah besar. Kadang persoalan sepele pun menimbulkan gangguan pada aktivitasmu. Ini dapat menunjukkan kurangnya kehati-hatian, kondisi tergesa-gesa, atau semata-mata kecelakaan tak terduga.

Kamu perlu lebih berhati-hati dan memperhitungkan segala sesuatunya. Tujuh kejadian di bawah ini mungkin tak asing lagi buatmu. Kalau dirimu sudah pernah mengalaminya bahkan lebih dari sekali, semestinya ke depan bisa lebih mengantisipasi.

1. Stok baju rapi habis, tapi setrika rusak atau listrik mati

ilustrasi menyetrika (pexels.com/cottonbro studio)

Ini akibatnya kalau kamu hobi menumpuk pakaian yang semestinya disetrika. Pakaian bersih yang sudah dicuci ada banyak. Namun, semuanya belum rapi karena belum disetrika. Bahkan mungkin dirimu hanya menaruhnya begitu saja di keranjang setelah kering.

Pakaian-pakaian itu tambah kusut sebab tak langsung dilipat. Padahal, kamu harus segera berangkat dan butuh kemeja atau celana. Kusutnya akan sangat tampak jika pakaian tidak disetrika.

Jika cuma setrikanya yang rusak, mungkin dirimu masih dapat meminjam setrika ke tetangga. Bila listriknya yang padam, kamu gak bisa ngapa-ngapain lagi. Listrik di rumah tetangga juga mati. Untukmu pergi ke tempat laundry sudah tak cukup waktu.

2. Tutup botol minuman jatuh ke tempat kotor atau hilang

ilustrasi membuka tutup botol (pexels.com/cottonbro studio)

Bila tutup botol terjatuh di lantai kamar atau rumahmu barangkali masih aman. Kamu sudah rutin membersihkannya. Bahkan setiap hari dirimu menyapu serta mengepel lantai. Pun di rumah air dalam botol dapat dituang ke gelas.

Masalah muncul kalau kamu lagi berada di luar rumah. Misalnya, dirimu naik kendaraan umum. Tutup botol terlepas dari tanganmu dan menggelinding entah ke mana. Andai pun tutupnya terlihat dan bisa diambil, tentu telah kotor. Dirimu menjadi harus memegangi botol yang masih terisi itu biar tidak tumpah selama perjalanan.

3. Lupa menekan tombol cook pada rice cooker

ilustrasi sepiring makanan (pexels.com/Kai-Chieh Chan)

Gak cuma ibu-ibu yang kerap melupakan hal ini. Bapak-bapak saking jarangnya berurusan dengan dapur justru lebih mudah lupa. Seolah-olah rice cooker otomatis mengubah beras menjadi nasi begitu kabel ditancapkan ke stopkontak.

Anak kos pun sama. Apalagi jika dirimu memasak nasi sambil memikirkan banyak hal. Seperti bahan rapat besok atau tugas kuliah. Sampai kamu selesai memasak sayur dan berbagai lauk atau membelinya di warung.

Dirimu sudah mengambil piring dan kaget saat membuka rice cooker. Kamu telah lapar sekali, tetapi di dalam sana hanya ada rendaman beras. Mau tak mau dirimu mesti menunggu lebih lama atau akhirnya makan di luar.

4. Ban motor kempis atau kehabisan bahan bakar

ilustrasi ban motor bocor (pexels.com/cottonbro studio)

Penting sekali buat pemilik kendaraan untuk memeriksa motor atau mobilnya sebelum berangkat. Dirimu jangan asal mengendarainya saja. Sebagus-bagusnya kendaraan apabila bahan bakarnya habis tentu tidak bisa jalan.

Selalu cermati sisa bahan bakar. Jika tinggal sedikit ketika kamu dalam perjalanan pulang mending diisi sekalian. Besok mungkin dirimu terburu-buru atau terjadi kemacetan panjang yang bikin bahan bakarmu ludes sebelum sampai SPBU.

Ban juga kudu sering dicek. Setiap sebelum kamu menaiki kendaraan lihat ada ban yang kempis atau tidak. Capek kan, bila kamu harus menuntun sepeda motor berkilo-kilometer hingga menemukan tukang tambal ban atau SPBU?

5. Kunci mobil tertinggal di dalam atau terkunci di rumah sendiri

ilustrasi membuka pintu mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang pelupa dan suka tergesa-gesa paling kerap mengalaminya. Kamu cuma berpikir setibanya di suatu tujuan bisa langsung turun dari mobil. Makin banyak barang bawaanmu, makin mungkin dirimu lalai soal kunci yang masih berada di dalam kendaraan.

Padahal, pintu otomatis terkunci setelah beberapa saat ditutup. Kalau sudah begini, mau tidak mau dirimu mesti memanggil orang yang ahli membongkar kunci. Serupa tapi tak sama, kamu juga bisa terkunci di dalam rumah.

Kunci rumah cuma satu. Pasangan terburu-buru berangkat duluan sampai gak sadar masih ada dirimu di dalam. Dia langsung saja mengunci pintu rumah, menggembok pagar, lalu pergi. Pelajarannya, setiap anggota keluarga harus punya kunci.

6. Pembatas buku terjatuh dan lupa sudah sampai halaman berapa

ilustrasi membaca (pexels.com/Dario Fernandez Ruz)

Saking asyiknya kamu membaca buku dapat tidak terlalu memperhatikan telah sampai di halaman berapa. Pokoknya, dirimu lanjut membaca dari halaman ke halaman. Sialnya, pembatas buku tiba-tiba terjatuh dan kamu refleks menutup buku guna mengambilnya.

Atau, dirimu membawa buku dengan posisi punggung buku di atas. Pembatas buku pun meluncur jatuh. Tambah tebal bukunya, tambah sukar pula untukmu segera menemukan halaman terakhir yang dibaca. Pembatas buku yang menjepit halaman lebih aman.

7. Salah mengirim pesan sensitif

ilustrasi membaca pesan (pexels.com/Matilda Wormwood)

Sangat cepat berbalas pesan atau dengan lebih dari satu orang di waktu berdekatan rawan menimbulkan kejadian yang tak diharapkan. Misalnya, kamu sedang melakukan sex texting dengan pasangan karena LDR. Tanpa sengaja, dirimu justru mengirimkan foto atau video panas ke teman kerja.

Beberapa saat yang lalu kalian memang membahas pekerjaan sehingga nomornya ada di bawah nomor pasanganmu. Malu banget gak, tuh? Belum lagi kamu salah menuliskan keburukan atasan di grup kantor. Padahal, atasan juga menjadi anggota grup tersebut. Saking dirimu memikirkan perilaku atasan malah menjadi tidak fokus.

Lebih berhati-hati dan terencana dalam melakukan apa pun bisa mencegah kejadian di atas. Jangan suka terburu-buru karena itu membuat siapa pun sulit berpikir jernih. Walaupun masalahnya gak mengancam jiwa, tetap saja menyebalkan ketika terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team