Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Kamu Sering Merasakan Kekosongan dalam Hidup

ilustrasi seorang perempuan menikmati matahari terbenam (freepik.com/teksomolika)
ilustrasi seorang perempuan menikmati matahari terbenam (freepik.com/teksomolika)
Intinya sih...
  • Tidak terhubung dengan diri sendiri, kehilangan koneksi dengan diri sendiri dan hidup sesuai standar eksternal.
  • Tidak ada makna dalam aktivitas sehari-hari, rutinitas tanpa makna bisa menjadi jebakan yang halus.
  • Luka emosional yang belum disadari atau disembuhkan, luka masa lalu yang belum tersentuh dan bersembunyi di balik kesibukan.

Pernahkah kamu merasa seperti hidup berjalan begitu saja, tetapi di dalam hati terasa hampa? Kamu menjalani mungkin rutinitas harian, tersenyum kepada orang lain, namun entah kenapa ada rasa hampa yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Perasaan seperti ini dikenal sebagai kekosongan emosional, dan banyak orang mengalaminya, meski dari luar terlihat baik-baik saja.

Kekosongan ini bukan hanya sekadar rasa bosan atau lelah, sebab ia bisa muncul bahkan saat segalanya tampak berjalan lancar. Untuk memahami dan mengatasinya, perlu diketahui apa yang menjadi 'akar' dari rasa hampa itu. Berikut adalah lima penyebab seseorang sering merasakan kekosongan dalam hidup. Keep scrolling!

1. Tidak terhubung dengan diri sendiri

ilustrasi perempuan sedang bercermin (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan sedang bercermin (freepik.com/freepik)

Salah satu penyebab paling umum dari perasaan kosong adalah kehilangan koneksi dengan diri sendiri. Kamu mungkin terlalu sibuk memenuhi harapan orang lain atau menjalani hidup sesuai standar eksternal, hingga lupa siapa dirimu sebenarnya dan apa yang benar-benar kamu butuhkan.

Saat kamu tidak tahu apa yang kamu rasakan, inginkan, atau perjuangkan, hidup akan terasa seperti menumpang dalam tubuh sendiri. Ketidakterhubungan ini membuatmu sulit merasa puas atau utuh, karena kamu tidak hidup dengan kejujuran terhadap diri sendiri.

2. Tidak ada makna dalam aktivitas sehari-hari

ilustrasi perempuan di padang pasir (freepik.com/EyeEm)
ilustrasi perempuan di padang pasir (freepik.com/EyeEm)

Rutinitas tanpa makna bisa menjadi jebakan yang halus. Kamu mungkin melakukan banyak hal setiap hari seperti kerja, belajar, bertemu orang banyak, namun semua terasa otomatis, seolah kamu hanya sedang menjalankan tugas, bukan benar-benar hidup.

Ketika tidak ada tujuan yang memberi makna dalam aktivitasmu, kamu akan merasa seperti hanya mengisi waktu, bukan menjalani hidup. Kekosongan pun muncul, karena jiwa butuh merasa bahwa ia sedang berjalan ke arah yang pasti. Perhatikan lagi, kemana langkah kakimu mengarahkanmu!

3. Luka emosional yang belum disadari atau disembuhkan

ilustrasi perempuan yang kesepian (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan yang kesepian (freepik.com/freepik)

Perasaan kosong bisa berasal dari luka masa lalu yang belum tersentuh. Mungkin kamu pernah kehilangan, diabaikan, atau trauma emosional yang tidak pernah benar-benar kamu proses. Luka yang tertahan sering kali bersembunyi di balik kesibukan dan senyumanmu.

Ketika luka ini tidak disadari, ia tetap menggerogoti dari dalam. Perasaan hampa menjadi alarm sunyi bahwa ada bagian dalam dirimu yang meminta untuk didengar dan disembuhkan. Mengabaikannya hanya akan membuat kekosongan itu bertahan lebih lama.

4. Terlalu bergantung pada validasi orang lain

ilustrasi dua orang perempuan (freepik.com/cookiestudio)
ilustrasi dua orang perempuan (freepik.com/cookiestudio)

Jika kebahagiaanmu sepenuhnya bergantung pada pengakuan, pujian, atau penerimaan dari orang lain, maka kamu akan mudah merasa kosong. Validasi dari orang lain memang menyenangkan, tapi tidak bisa menggantikan koneksi batin dengan dirimu sendiri.

Saat kamu hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain, kamu bisa kehilangan arah tujuan hidpmu. Lama-lama, kamu bisa merasa tidak punya kendali atas hidupmu sendiri, dan kekosongan pun muncul sebagai tanda bahwa kamu menjauh dari jati dirimu yang sebenarnya.

5. Tidak menjalin koneksi emosional yang dalam

ilustrasi pekerja sosial (freepik.com/jcomp)
ilustrasi pekerja sosial (freepik.com/jcomp)

Hubungan sosial yang dangkal bisa memperparah rasa hampa. Kamu mungkin punya banyak teman atau selalu terlihat aktif secara sosial, tapi jika tidak ada hubungan yang benar-benar tulus dan mendalam, kamu tetap akan merasa sendirian.

memiliki keterikatan emosional dengan orang lain memberi kita rasa dimengerti dan diterima apa adanya. Tanpa hal itu, kita merasa seolah hidup di keramaian tapi tetap kesepian. Kekosongan batin pun semakin terasa dan membuat kita tersesat dan semakin jauh dari jalan yang sebenarnya.

Merasakan hampa dan kekosongan dalam hidup adalah hal yang wajar, jadi kamu gak perlu khawatir. Namun, kamu harus berhati-hati supaya gak terlalu lama merasakan perasaan ini. Usahakan untuk tetap terhubung dengan orang lain supaya kamu bisa kembali merasa hidup!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us