Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kehabisan uang (pexels.com/Nicola Barts)
ilustrasi kehabisan uang (pexels.com/Nicola Barts)

Intinya sih...

  • Bunga dan denda pinjol sangat tinggi, bisa membuat utang membengkak berkali-kali lipat dari nominal awal.

  • Data pribadi bisa disalahgunakan, terutama jika meminjam dari pinjol ilegal yang dapat mengancam secara emosional dan sosial.

  • Pinjaman pinjol dapat menyebabkan stres, gangguan kesehatan mental, merusak reputasi keuangan, dan masa depan keuangan yang sulit.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah kebutuhan hidup yang makin kompleks, pinjaman online atau pinjol sering kali dianggap sebagai solusi instan. Prosesnya cepat, pencairannya mudah, dan bisa diakses hanya lewat HP. Sayangnya, kemudahan ini sering bikin orang terlena tanpa pikir panjang soal risikonya.

Pinjol memang menggoda, apalagi saat kamu sedang kepepet dan gak punya opsi lain. Tapi di balik prosesnya yang praktis, ada konsekuensi yang bisa bikin kamu terjebak dalam masalah keuangan jangka panjang. Daripada menyesal belakangan, penting banget untuk tahu alasan kenapa kamu sebaiknya gak mengandalkan pinjol sebagai jalan keluar.

1. Bunga dan denda yang sangat tinggi

ilustrasi uang koin (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Alasan utama kenapa pinjol sebaiknya dihindari adalah karena bunga dan dendanya bisa sangat tinggi. Pinjol ilegal bahkan mengenakan bunga harian yang tidak masuk akal, bisa mencapai puluhan persen. Dalam waktu singkat, jumlah utang kamu bisa membengkak berkali-kali lipat dari nominal awal.

Gak cuma itu, sistem denda yang dikenakan pun bisa sangat memberatkan kalau kamu telat bayar, bahkan hanya satu hari. Ini bikin kamu makin stres dan sulit keluar dari jerat utang. Daripada terjebak lingkaran ini, lebih baik pertimbangkan alternatif lain yang lebih sehat secara finansial.

2. Data pribadi bisa disalahgunakan

ilustrasi menyerahkan dokumen (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat mengajukan pinjaman, kamu biasanya diminta mengizinkan akses ke data pribadi di HP seperti kontak, galeri, hingga lokasi. Ini bisa jadi pintu masuk bagi penyalahgunaan data, terutama kalau kamu meminjam dari pinjol ilegal. Kasus tertentu menunjukkan bahwa data kontak digunakan untuk meneror peminjam dan orang-orang terdekat mereka.

Bayangkan saja, hanya karena telat membayar, keluarga dan teman-temanmu bisa ditelepon atau dikirimi pesan dengan bahasa kasar dan ancaman. Ini tentu bikin kamu gak cuma rugi secara finansial, tapi juga secara emosional dan sosial. Perlindungan data pribadi adalah hak kamu, dan pinjol sering kali melanggar hal ini.

3. Menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pinjaman yang seharusnya membantu, justru bisa jadi sumber stres berat. Apalagi jika kamu mulai merasa tertekan karena tagihan makin menumpuk dan penagih terus-menerus menghubungi. Banyak orang yang mengaku mengalami kecemasan, susah tidur, hingga depresi karena terjebak utang pinjol.

Gak sedikit juga yang merasa malu dan kehilangan kepercayaan diri karena harus menghadapi tekanan sosial akibat dikejar-kejar utang. Kondisi ini tentu gak sebanding dengan ‘kemudahan’ awal yang ditawarkan. Kesehatan mentalmu jauh lebih penting dari sekadar memenuhi kebutuhan sesaat lewat utang instan.

4. Bisa berdampak pada reputasi dan masa depan keuangan

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Edmond Dantès)

Mengandalkan pinjol tanpa perencanaan yang matang bisa merusak reputasi keuanganmu, terutama jika kamu mulai kesulitan membayar. Meski tidak semua pinjol terhubung dengan sistem skor kredit nasional, tapi pinjaman legal tetap bisa memengaruhi catatan BI checking-mu. Kalau sudah tercatat punya riwayat kredit buruk, kamu akan kesulitan mengakses produk keuangan resmi di masa depan.

Selain itu, kebiasaan meminjam tanpa kontrol bisa membuat kamu sulit menabung atau berinvestasi karena terus-menerus membayar cicilan dan bunga. Akhirnya, kamu bisa terjebak dalam siklus hidup dari utang ke utang. Masa depan keuangan yang stabil tentu lebih penting untuk diraih daripada memuaskan kebutuhan sesaat.

Meminjam dari pinjol mungkin terlihat praktis dan cepat, tapi risikonya bisa sangat besar dan berbahaya. Sebelum memutuskan untuk berutang, penting banget untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan mencari solusi lain yang lebih aman. Jika benar-benar perlu bantuan finansial, lebih baik pertimbangkan lembaga keuangan resmi yang punya regulasi jelas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team