Ilustrasi bentuk love. (unsplash.com/Amy Shamblen)
Hari Kasih Sayang identik dengan penggunaan dekorasi berwarna pink yang masif, hingga warna ini menjadi simbol yang melekat pada Valentine. Namun, menurut laman Dictianory, kata pink sebenarnya memiliki beragam makna.
Pada akhir tahun 1500an, kata pink atau merah muda mengacu pada sebuah tanaman. Di masa itu, pink merujuk pada jenis tanaman yang bunganya berwarna merah muda. Kemungkinan besar, kata ini berasal dari bahasa Belanda.
Pinck oogen atau mata kecil diasosiasikan pada bunga yang termasuk genus Dianthus. Kelompok bunga dari marga Dianthus berbentuk kecil dan halus, seperti anyelir, carnation, dan pink.
Konsep ini terus berkembang, termasuk penggunaan kata pink dalam karya Romeo dan Juliet oleh Shakespeare. Pada karya klasik tersebut, Mercutio mengatakan, "Nay, I am the very pinck of curtesie.” Berkat karya tersebut, pink turut diasosiasikan sebagai kesempurnaan.
Penggunaan kata pink di masa lalu memang memiliki berbagai arti. Perkembangannya pun membuat simbol warna ini jadi memiliki makna yang lebih mendalam.