Apa Arti Hari Valentine? Ini Sejarah dan Kisah di Baliknya

- Bulan Februari identik dengan romansa dan Hari Valentine dianggap sebagai hari kasih sayang, ditandai dengan cokelat dan bunga sebagai simbol.
- Sejarah Valentine berasal dari zaman Romawi Kuno, di mana Santo Valentine melanggar perintah Kaisar Cladius II dengan menikahkan pasangan muda secara diam-diam.
- Perayaan Valentine kini memungkinkan ekspresi cinta kepada teman, keluarga, dan orang lain. Di berbagai negara, perayaan Valentine punya tradisi unik seperti di Denmark, Argentina, Korea Selatan, dan Filipina.
Bulan Februari identik dengan suasana penuh romansa. Sebagian besar orang menganggap tanggal 14 Februari sebagai hari penuh kasih sayang. Cokelat dan bunga merupakan dua barang yang jadi simbol Hari Valentine.
Bahkan, tak jarang ada yang memilih Hari Valentine untuk menyatakan cinta, lho! Tapi, kamu tahu gak arti dan sejarah Hari Valentine? Biar gak penasaran, langsung scroll dan baca artikel dari IDN Times ini sampai habis, ya!
1. Sejarah singkat di balik Hari Valentine

Asal usul Valentine berasal dari peristiwa yang terjadi pada zaman Romawi Kuno. Tanggal 14 Februari merupakan bentuk peringatan terhadap seorang Santo Valentine yang melanggar perintah Kaisar Cladius II.
Menurut sejarah, Kaisar Cladius II memiliki kebijakan bahwa laki-laki atau bala tentara tidak diperbolehkan menikah. Namun, Santo Valentine menentang hal tersebut dan memilih menikahkan pasangan muda secara diam-diam. Atas pelanggarannya, ia dieksekusi mati sebagai bentuk hukuman dari Kaisar.
Alasan itulah yang membuat tanggal 14 Februari ini dikaitkan dengan cinta. Seluruh dunia pun memandangnya sebagai Hari Kasih Sayang.
2. Arti Valentine

Berbeda dengan sejarahnya, Valentine masa kini dimaknai sebagai perayaan di mana semua orang bisa mengungkapkan kasih sayang kepada orang lain. Bila dulu terbatas pada pasangan, kini kamu bebas mengekspresikan cinta kepada teman, keluarga, dan orang lain yang kamu sayangi.
Perayaan Valentine yang jatuh tanggal 14 Februari dalam era modern, ditandai dengan saling memberikan kartu ucapan, mawar, atau cokelat. Di Indonesia, begitu memasuki bulan Februari, pasti banyak sekali promo, hiasan bernuansa merah dan pink, atau cokelat yang mendominasi minimarket.
Setiap orang pasti memiliki beragam makna Valentine. Gak ada salahnya juga merayakan Valentine untuk diri sendiri, lho! Rayakan sebagaimana keinginanmu sebagai upaya self love, ya!
3. Simbol-simbol Valentine

Mendengar kata Valentine, apa yang teringat olehmu? Sebagian orang memandang Hari Kasih Sayang ini dengan pemberian bunga dan cokelat kepada orang tersayang. Namun, perayaan Valentine ini ternyata kerap dihubungkan dengan beberapa simbol, lho!
Bunga mawar merah adalah simbol dari kecantikan dan cinta. Hati yang tertusuk panah Cupid, bermakna siap menerima risiko dan sakit hati ketika memberikan hati pada orang lain. Burung lovebirds dan merpati juga jadi simbol Hari Valentine atau hal lain yang berbau cinta abadi.
4. Perayaan Valentine di sejumlah negara

Denmark
Bukan bunga, Valentine di Denmark dirayakan dengan bertukar bunga putih yang disebut Snowdrop. Dilansir Stvalentinesday, pasangan di Denmark juga suka bertukar puisi romantis atau lucu yang disebut Gaekkebrev. Di dalamnya tidak ada tanda tangan sehingga perempuan harus menebaknya.
Argentina
Alih-alih merayakannya di bulan Februari, orang-orang di Argentina memperingatinya selama seminggu di bulan Juli. Minggu itu dinamakan The Week of Sweetness.
Korea Selatan
Valentine di Korea Selatan cukup unik karena dirayakan pada tanggal 14 tiap bulan. Mereka menyebutnya The Black Day tanggal 14 April karena yang single akan merayakannya dengan memakan mie warna hitam. 14 Mei adalah The Day of Roses, sementara 14 Juni adalah The Day of Kisses.
Filipina
Tanggal 14 Februari dirayakan secara menarik oleh warga Filipina. Banyak pasangan muda menikah secara masal di tanggal tersebut.
Itu dia ulasan singkat tentang arti dan sejarah di balik Hari Valentine. Gunakan hari-harimu untuk menyampaikan kasih sayang kepada orang lain, ya!