Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kepercayaan Toxic yang Patut Dihilangkan Jika Ingin Bahagia

ilustrasi wanita serius (unsplash.com/Louis Thai)

Bahagia adalah salah satu tujuan utama dalam hidup manusia. Namun, terkadang, ada kepercayaan-kepercayaan toxic yang dapat menghalangi seseorang untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dalam artikel ini, ada lima kepercayaan toxic yang patut dihilangkan jika kalian ingin hidup lebih bahagia. 

1. "Aku hanya bisa bahagia kalau...''

ilustrasi wanita serius (unsplash.com/Karsten Winegeart)

Salah satu kepercayaan toxic yang sering merintangi kebahagiaan adalah pikiran bahwa kalian hanya bisa bahagia jika kondisi atau situasi tertentu terpenuhi. Ini bisa berupa "Aku hanya bisa bahagia jika aku memiliki pekerjaan yang sempurna" atau "Aku hanya bisa bahagia jika aku bisa menikah."

Ketika kalian terjebak dalam pemikiran ini, kalian selalu menunda kebahagiaan kalian hingga suatu saat di masa depan yang mungkin tidak pernah tiba. Kebahagiaan sejati seharusnya tidak tergantung pada situasi atau kondisi eksternal. Untuk menjadi lebih bahagia, hilangkan kepercayaan ini dan fokuslah pada menghargai kebahagiaan di dalam diri kalian saat ini.

2. "Aku harus sempurna"

ilustrasi wanita serius (unsplash.com/Maria Lysenko)

Kepercayaan bahwa kalian harus sempurna dalam segala hal adalah salah satu penyebab utama stres dan kekecewaan. Ketika kalian menetapkan standar yang tidak realistis untuk diri kalian sendiri, kalian akan selalu merasa gagal dan tidak puas dengan diri sendiri.

Kehidupan tidak pernah sempurna, dan semua orang memiliki kelemahan dan kesalahan. Mengakui bahwa kesalahan adalah bagian normal dari pengalaman hidup dapat membantu kalian merasa lebih bebas dan bahagia. Cobalah untuk menerima diri kalian apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangannya

3. "Dia adalah sumber kebahagiaanku"

ilustrasi wanita serius (unsplash.com/Louis Thai)

Kepercayaan bahwa kebahagiaan kalian sepenuhnya bergantung pada orang lain adalah salah satu bentuk kepercayaan toxic yang dapat merusak hubungan dan kesejahteraan kalian. Ini mungkin berarti kalian berpikir bahwa pasangan kalian harus membuat kalian bahagia, atau bahwa kalian harus selalu memenuhi harapan orang lain.

Kebahagiaan yang sejati berasal dari dalam diri kalian sendiri dan bukan dari orang lain. Meskipun hubungan dengan orang-orang yang kalian cintai dapat memberikan kebahagiaan tambahan, itu tidak boleh menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan kalian. Belajar untuk mandiri secara emosional dan mengembangkan kebahagiaan internal adalah langkah penting menuju hidup yang lebih bahagia.

4. "Kebahagiaan itu tidak penting"

ilustrasi wanita serius (unsplash.com/meriç tuna)

Ada kepercayaan bahwa kebahagiaan bukanlah hal yang penting atau bahkan egois. Orang-orang dengan kepercayaan ini cenderung mengorbankan kebahagiaan pribadi demi memenuhi harapan orang lain atau norma sosial.

Kebahagiaan adalah hal yang sangat penting dalam hidup seseorang. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup kalian, tetapi juga dapat memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan mental kalian. Merawat diri kalian sendiri dan mengejar kebahagiaan adalah bentuk perawatan diri yang sehat, bukan sebuah tindakan egois.

5. "Aku tidak pantas mendapatkan kebahagiaan"

ilustrasi wanita serius (unsplash.com/Kirill Balobanov)

Banyak orang memiliki kepercayaan diri yang rendah dan merasa bahwa mereka tidak pantas mendapatkan kebahagiaan. Ini bisa disebabkan oleh pengalaman masa lalu, trauma, atau tekanan sosial.

Penting untuk menghilangkan kepercayaan ini dan mengakui bahwa setiap orang memiliki hak untuk bahagia. Kalian adalah individu yang berharga, dan kalian pantas merasakan kebahagiaan sama seperti orang lain. Cobalah untuk berusaha meningkatkan rasa harga diri kalian dan menghilangkan keraguan tentang kemampuan kalian untuk bahagia.

Kebahagiaan adalah salah satu tujuan utama dalam hidup kita, tetapi terkadang kepercayaan toxic dapat menghalangi kita untuk mencapainya. Memahami dan mengatasi kepercayaan-kepercayaan tersebut adalah langkah penting menuju hidup yang lebih bahagia dan memuaskan.

Ketika kalian menghilangkan kepercayaan-kepercayaan toxic ini, kalian akan lebih bebas untuk menghargai hidup dengan penuh sukacita dan mencapai potensi penuh kalian. Ingatlah bahwa kalian pantas bahagia dan memiliki kekuatan untuk meraihnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us