Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/gabby-k)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/gabby-k)

Hobi copy paste ternyata gak cuma berlaku saat mengerjakan tugas kuliah, lho. Dalam kehidupan sehari-hari pun, kamu dapat terbiasa meniru orang lain dalam hal apa saja. Seperti dalam gaya berpakaian, berbicara, bahkan berkarya.

Biasanya, sih, kamu mencoba meniru orang-orang yang dianggap keren. Namun ada baiknya, mulai sekarang kamu belajar mengurangi kebiasaan ini. Berikut lima kerugian yang perlu kamu ketahui dari selalu menjadi peniru:

1. Yang ditiru belum tentu baik

ilustrasi aksi di jalan raya (pexels.com/emilygarland)

Kalau kamu telah sering meniru orang lain, kadang kamu tak sempat lagi memikirkan apakah sesuatu yang akan ditiru itu baik atau buruk. Kamu hanya gak mau ketinggalan, sehingga cepat-cepat menirunya.

Contohnya, meniru berbagai aksi orang lain yang viral di media sosial. Ketika kamu menirunya, ternyata aksi seperti itu justru menuai banyak kecaman dari masyarakat.

2. Saat berhasil meniru, tren sudah berubah

ilustrasi seorang pria (pexels.com/ladfury)

Di mana-mana, peniru selalu berada di belakang yang ditiru. Secepat apa pun kamu mencoba meniru sesuatu, tak jarang tren berubah lebih cepat daripada yang kamu bayangkan.

Akibatnya, kamu tetap kelihatan ketinggalan zaman alias selalu terlambat. Kamu seperti mengejar yang tak pernah terkejar. Bukannya mendapatkan perhatian orang, kamu justru cuma merasakan capeknya.

3. Identitas dirimu menjadi gak jelas

ilustrasi seorang pria (pexels.com/maria-geller-801267)

Jika kamu ingin memiliki identitas diri yang jelas, kamu kudu menghentikan kebiasaanmu meniru siapa pun. Selama kamu masih meniru mereka, kamu hanya akan menyerupai bagian-bagian kecil dari mereka.

Kamu tidak akan dapat menyamai apalagi melebihi kehebatan dari orang-orang yang coba kamu tiru. Ini karena kemampuan bawaan dan minat kalian sebenarnya berbeda. Kamu terancam menjadi serba nanggung dalam hal apa pun.

4. Tidak pernah merasa puas

ilustrasi pria muda (pexels.com/griffinw)

Setiap waktu, kamu sibuk memikirkan apa atau siapa lagi yang dapat kamu tiru. Kamu berpindah-pindah dari satu sosok ke sosok yang lain, satu tren ke tren berikutnya.

Energimu habis hanya untuk memikirkan hal ini. Kamu seperti senter yang menyorot semua hal di luar sana, dan lupa mencari tahu ada apa saja di dalam kegelapan dirimu.

5. Potensi diri dan keunikanmu tidak terpancar

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/den-pereira-272379)

Sekagum apa pun kamu pada orang lain, percayalah bahwa kamu juga memiliki hal-hal yang layak untuk dikagumi. Bila sampai saat ini kamu merasa tidak punya, itu lantaran kamu seperti disebutkan dalam poin sebelumnya.

Kamu sibuk menyoroti hal-hal di luar dirimu dan mengabaikan potensi serta keunikan diri sendiri. Apabila kedua hal ini telah ditemukan, diakui, dan diasah, pasti kamu juga bisa terlihat menonjol, kok.

Meniru memang tidak selalu buruk. Bahkan dalam tahapan paling awal dari proses belajar, kita semua ialah peniru. Akan tetapi jangan terus begitu, ya! Hidupmu tidak bakal berkembang kalau kamu hanya bermodalkan mental copy paste.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team