6 Kesalahan Bridesmaid yang Bisa Merusak Suasana Pernikahan

- Datang terlambat dapat mengacaukan jadwal dan menambah stres mempelai wanita serta menghambat kerja vendor lainnya.
- Terlalu sibuk dengan HP bisa dianggap tidak profesional dan tidak menghormati privasi acara, fokuslah mendampingi sahabatmu.
- Mengeluh atau bersikap negatif bisa menambah tekanan pada pengantin, jadilah sumber energi positif yang membuat mereka merasa tenang dan bahagia.
Menjadi bridesmaid bukan hanya soal memakai gaun cantik dan tampil glamor di samping pengantin. Di balik peran yang terlihat menyenangkan itu, ada tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan penuh empati dan pengertian.
Sayangnya, tidak semua orang memahami peran ini secara utuh. Banyak bridesmaid yang secara tidak sadar justru membuat suasana pernikahan menjadi kacau, baik karena kurangnya komunikasi, sikap egois, hingga mengabaikan aturan yang telah disepakati bersama. Kesalahan-kesalahan kecil bisa berkembang menjadi masalah besar jika tidak ditangani dengan bijak.
Berikut adalah enam kesalahan umum yang sering dilakukan bridesmaid yang bisa berdampak cukup besar terhadap kelancaran dan suasana pernikahan.
1. Datang terlambat saat hari H

Tepat waktu adalah kunci utama dalam acara pernikahan yang sudah memiliki jadwal ketat. Ketika bridesmaid datang terlambat, semuanya bisa berantakan, dari sesi makeup, sesi foto, hingga prosesi pernikahan. Tindakan ini tak hanya menambah stres mempelai wanita, tapi juga menghambat kerja vendor lainnya.
Seringkali, keterlambatan ini disebabkan oleh hal-hal sepele seperti tidak memperhitungkan waktu tempuh, kesiangan, atau belum siap saat dijemput. Bridesmaid seharusnya menjadi contoh kedisiplinan di antara tamu lainnya. Datang lebih awal justru memberikan waktu ekstra untuk bersiap dan menenangkan suasana hati sang pengantin.
2. Terlalu sibuk dengan HP

Di era media sosial, godaan untuk mengabadikan momen memang besar. Tapi, terlalu sibuk dengan HP hingga lupa menjalankan tugas adalah kesalahan fatal. Ada bridesmaid yang sibuk selfie saat pengantin butuh bantuan, atau malah live streaming tanpa izin saat momen sakral berlangsung.
Sikap ini tak hanya terlihat tidak profesional, tapi juga bisa dianggap tidak menghormati privasi dan kesakralan acara. Jadilah bridesmaid yang hadir secara penuh, bukan hanya secara fisik, tapi juga mental dan emosional. Dokumentasi biarlah menjadi tugas fotografer profesional, sementara bridesmaid fokus mendampingi sahabatnya.
3. Mengeluh atau bersikap negatif

Mengeluh soal gaun, makanan, atau bahkan vendor yang dipilih pengantin bisa menciptakan atmosfer negatif di sekitar Mungkin kamu merasa sah-sah saja menyampaikan pendapat, tapi hari pernikahan bukanlah waktu yang tepat untuk berkomentar sinis.
Pengantin sudah cukup stres menghadapi berbagai persiapan dan ekspektasi. Ketika bridesmaid justru menambah tekanan dengan keluhan atau sindiran, hal itu bisa membuat mempelai merasa tidak didukung. Jadilah sumber energi positif yang membuat pengantin merasa tenang dan bahagia.
4. Tidak kompak dengan bridesmaid lain

Koordinasi dan kekompakan antar bridesmaid sangat penting untuk menjaga kelancaran acara. Jika ada satu orang yang tidak ingin ikut latihan, tidak aktif dalam grup komunikasi, atau bertindak semaunya, maka koordinasi akan kacau dan bisa menimbulkan konflik.
Ketidakharmonisan di antara bridesmaid bisa terlihat jelas oleh tamu dan keluarga besar. Lebih buruk lagi, pengantin bisa ikut terdampak secara emosional. Ingatlah bahwa ini bukan panggung pribadi, tapi momen spesial orang lain yang harus didukung bersama-sama.
5. Terlalu mencuri perhatian

Bridesmaid memang berperan dalam memeriahkan acara, tapi bukan berarti menjadi pusat perhatian. Mengenakan gaun yang terlalu mencolok, berdandan berlebihan, atau terlalu aktif di acara hingga menyaingi pengantin bisa dianggap tidak sopan.
Hari pernikahan adalah tentang pengantin, bukan bridesmaid. Sikap yang terlalu menonjol bisa membuat tamu salah fokus dan menciptakan kesan negatif. Pilih gaya yang elegan dan sesuai tema agar tetap terlihat cantik, namun tetap memberi ruang bagi pengantin untuk bersinar.
6. Mengabaikan aturan dan briefing

Biasanya, pengantin dan panitia sudah menetapkan berbagai aturan teknis dan tata cara yang harus diikuti oleh para bridesmaid. Ketika seseorang memilih mengabaikannya, seperti tidak mengikuti dress code, keluar barisan, atau menghilang saat dibutuhkan, maka keseluruhan rangkaian acara bisa terganggu.
Ketidakpatuhan ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pernikahan dan mereka yang terlibat di dalamnya. Bridesmaid yang baik harus proaktif mengikuti briefing dan siap bekerja sama demi kesuksesan acara. Kedisiplinan kecil dari satu orang bisa sangat berpengaruh bagi kelancaran keseluruhan acara.
Menjadi bridesmaid bukanlah sekadar kehormatan, tetapi juga bentuk tanggung jawab. Sahabatmu telah mempercayakan momen paling penting dalam hidupnya untuk kamu dampingi. Jangan sampai kepercayaan itu dikhianati oleh sikap sembrono atau egois yang tak disadari.