3 Keuntungan Pilih Kontrakan Dibanding Kos buat Anak Kuliah

- Tinggal di kontrakan memberikan ruang yang lebih luas dan nyaman
- Memiliki kebebasan untuk memilih teman sekamar, menghindari konflik
- Memberikan ruang lega untuk aktivitas positif tanpa khawatir mengganggu sesama penghuni
Calon mahasiswa dan mahasiswi yang menuntut ilmu ke kota yang jauh otomatis akan menjadi anak rantau. Ketika sudah berada di perantauan, maka perlu mencari tempat tinggal. Nah, kos biasanya paling sering dipilih karena mudah ditemukan, terutama di area sekitar kampus. Harga sewanya pun cukup bervariasi, sehingga bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Namun, sebagian anak kuliahan itu ternyata memutuskan untuk meninggalkan tempat kosnya dan memilih rumah kontrakan bersama teman-teman lainnya. Hal ini biasanya dilakukan setelah tahun pertama, karena sudah cukup mengenal kawasan yang menjadi tempat hidupnya selama beberapa tahun ke depan tersebut.
Lantas, apa sebenarnya keuntungan yang didapatkan dari tinggal di rumah kontrakan dibanding kos? Coba simak penjelasan berikut ini agar kamu dapat sudut pandang baru!
1. Tinggal di kontrakan rasanya seperti di rumah sendiri

Salah satu hal yang bikin anak kos terkadang merasa tidak betah adalah kondisi ruangan yang terbatas. Satu-satunya ruang yang menjadi hak penuh mereka adalah kamar tidur. Kalau pun ada tempat lain, seperti dapur, ruang tamu, atau teras, semua itu harus berbagi dengan sesama anak kos yang terkadang menimbulkan ketidaknyamanan.
Nah, hal semacam ini bisa dihindari kalau pindah ke kontrakan. Tidak hanya kamar tidur, ruang lainnya adalah milikmu dan teman-temanmu sendiri. Ingin menggunakan ruang apa saja dan kapan saja, tentu saja sangat memungkinkan, sehingga terasa lebih nyaman, karena seperti tinggal di rumah sendiri. Pasti lebih betah, kan?
2. Lebih nyaman, karena bisa memilih teman untuk tinggal bersama

Tinggal di tempat kos memang merupakan hal yang wajar bagi perantau seperti anak kuliahan. Jika orang-orang yang tinggal di sana baik, maka suasana kos menjadi ceria dan penuh warna, sehingga tercipta kenyamanan. Sayangnya, berhubung tidak bisa memilih akan tinggal bersama siapa, terkadang ada saja orang random yang mengacaukan situasi. Kalau sudah begini, ketenangan akan terusik, deh!
Kalau berpikir akan pindah ke rumah kontrakan, tentu perlu mengajak beberapa orang agar tidak keberatan dalam membayar biaya sewanya. Jelas orang-orang yang diajak itu sudah dikenal dengan baik, sehingga berpotensi mengurangi terjadinya konflik dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, hidup terhindar dari drama, sehingga ketenangan diri akan tercipta.
3. Ada ruang yang lega bila ingin mengadakan kegiatan tertentu

Sudah menjadi hal yang wajar bila anak kuliahan punya beban tugas yang cukup berat. Selain perpustakaan dan working space, tempat kos juga kerap dijadikan sebagai tempat berkumpul untuk belajar atau mengerjakan tugas bersama-sama. Masalahnya, bila beramai-ramai masuk kamar, jelas tidak muat. Kalau ingin menggunakan ruang tamu atau teras, takut mengganggu anak kos lainnya. Jadi sedikit repot, ya?
Kejadian seperti ini bisa dihindari bila anak kuliahan tinggal di rumah kontrakan. Ada banyak ruang yang bisa digunakan untuk mengadakan kegiatan positif, seperti belajar dan mengerjakan tugas, sehingga terasa lebih nyaman. Selain itu, bila ingin minta izin pada teman-teman serumah pun lebih mudah karena sudah saling memahami jadwal masing-masing, sehingga tidak khawatir akan mengganggu ketenangan.
Tinggal di rumah kontrakan merupakan pilihan yang patut dipertimbangkan bagi anak kuliah yang merantau. Dibandingkan dengan ngekos, mengontrak rumah akan memberikan kenyamanan dan kebebasan ekstra. Hasilnya, banyak aktivitas sehari-hari dapat dijalankan dengan lancar, sehingga hati menjadi bahagia.