ilustrasi khotbah (pexels.com/irwan zahuri)
Jamaah yang dirahmati Allah,
Kini kita berada di bulan Syawal 1446 Hijriah, bulan yang sangat mulia setelah Ramadan. Syawal bukanlah akhir dari ibadah, namun merupakan awal dari pembuktian kesungguhan kita dalam mempertahankan amal shalih yang telah dibangun selama Ramadan.
Dalam hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan, lalu ia mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa ibadah tidak berhenti di bulan Ramadan saja. Justru di bulan Syawal ini kita ditantang untuk menjaga semangat ibadah, seperti:
- Puasa sunah enam hari di bulan Syawal: puasa ini bisa dilakukan berturut-turut atau terpisah. Yang penting niatnya ikhlas karena Allah.
- Melanjutkan kebiasaan baik dari Ramadan: seperti salat berjamaah, tilawah Al-Qur’an, sedekah, dan menjaga lisan.
- Menjaga ukhuwah dan saling memaafkan: Syawal adalah momentum silaturahmi dan memperbaiki hubungan antar sesama, apalagi setelah Idul Fitri.
Jamaah sekalian,
Bulan Syawal adalah awal bulan hijriyah yang mengajak kita untuk kembali ke fitrah, tapi juga menguji kita, apakah kita benar-benar lulus dari madrasah Ramadan? Jangan sampai setelah Ramadan, semangat ibadah kita hilang. Jangan hanya menjadi hamba Ramadan, tapi jadilah hamba Allah sepanjang tahun.