ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Menjadi hamba yang taat bukanlah perjalanan yang selalu mudah. Ada kalanya kita merasa lelah, jenuh, bahkan hampir menyerah. Lelah dalam menjaga salat tepat waktu, lelah menahan diri dari maksiat, lelah berbuat baik sementara dunia terasa tidak adil.
Namun Allah SWT mengingatkan kita bahwa ketaatan bukan untuk manusia, melainkan untuk Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu…” (QS. Ali ‘Imran: 200)
Ayat ini mengajarkan bahwa kelelahan dalam ketaatan adalah bagian dari ujian iman. Justru di situlah nilai ibadah kita diuji: apakah kita tetap taat meski tidak dilihat, tetap istikamah meski tidak dipuji, dan tetap berbuat baik meski tidak dibalas.
Rasulullah SAW bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah tidak menuntut kesempurnaan, melainkan keistikamahan. Lebih baik amal kecil tetapi konsisten daripada amal besar namun hanya sesaat.
Jamaah sekalian,
Jangan biarkan kelelahan membuat kita menjauh dari Allah. Sebab, ke mana lagi kita akan kembali jika bukan kepada-Nya? Dunia tidak menjanjikan ketenangan, manusia tidak selalu setia, tetapi Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh taat.
Ketahuilah, setiap sujud yang terasa berat, setiap doa yang dipanjatkan dengan air mata, dan setiap kesabaran yang kita tahan, semuanya dicatat dan tidak akan sia-sia. Bisa jadi balasannya bukan hari ini, tetapi Allah simpan sebagai pahala besar di akhirat kelak.